Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) membantah lima anggotanya ditembak mati oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polisi Republik Indonesia (Polri). Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menegaskan info tersebut tidak benar dan kebohongan publik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Lima orang yang ditembak militer dan Polisi Indonesia itu adalah masyarakat sipil Orang Asli Papua (OAP) yang berasal dari Suku Moni,” kata Sebby Sambom, melalui keterangan tertulis yang diterima TEMPO, Rabu, 24 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Selasa, 23 Januari 2024, TPNPB mengatakan bahwa telah berhasil menembak mati satu anggota Indonesia di Kabupaten Intanjaya, Papua. “Brigjen Undius Kogoya dan Apeni Kobogau bertanggung jawab atas tewasnya satu teroris Indonesia di Kabupaten Intanjaya,” jelas Sebby.
Selain itu, TPNPB juga mengimbau agar penjabat (Pj) Bupati Bagau, Pj Intan Jaya, dan Kapolsek Intan Jaya agar segera memerintahkan seluruh anggota militer dan Polri yang ada di Kabupaten Intan Jaya segera meninggalkan kawasan tersebut.
Menurutnya, tujuan dari para militer itu datang untuk membunuh masyarakat asli Papua yang berada di kawasan Intan Jaya menggunakan bom roket, basoka, dan sniper, dan bukan untuk membunuh pasukan TPNPB. “Jika bupati tidak melakukan hal ini maka bupati dan pejabat Intan Jaya akan kami eksekusi mati,” ucap Sebby.