Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hukum

Usut Dugaan Pemerasan Dokter Aulia Risma PPDS Undip, Polda Jawa Tengah Telusuri Aliran Dana Rekeningnya

Kemenkes juga mengungkap dugaan pemerasan yang berkaitan dengan kasus perundungan yang dialami dokter Aulia Risma, mahasiswa PPDS Undip.

16 September 2024 | 16.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Polda Jawa Tengah terus mendalami aliran dana dari rekening milik dokter Aulia Risma Lestari, mahasiswa PPDS Anestesi Undip yang meninggal setelah mengalami perundungan. Hal ini dilakukan untuk menyelidiki dugaan pemerasan yang dilaporkan oleh pihak keluarga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Artanto mengonfirmasi bahwa penyidik akan menelusuri seluruh informasi yang diperoleh dari laporan keluarga korban. "Semua informasi yang diterima oleh penyidik dari pelapor akan dilakukan penyelidikan," ujar dia kepada Tempo saat dihubungi Ahad malam, 15 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, Artanto belum bersedia membeberkan apakah ada transaksi mencurigakan dari rekening korban. "Semuanya masih dalam proses penyelidikan," katanya.

Sebelumnya, kuasa hukum keluarga korban, Misyal Achmad, mengungkapkan ada aliran dana sebesar Rp225 juta yang diduga berkaitan dengan pemerasan yang dialami dokter Aulia. Polisi, kini tengah menelusuri penerima dana tersebut untuk memastikan keterkaitannya dengan dugaan pemerasan.

"Ibu korban yang memberikan keterangan kepada penyidik mengenai aliran dana tersebut, menjelaskan ke mana saja uang itu mengalir," tutur Misyal.

Sebelumnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga mengungkap dugaan pemerasan yang berkaitan dengan kasus perundungan yang dialami dokter Aulia, yang berujung pada kematian tragisnya. Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril, mengatakan bahwa investigasi internal menemukan indikasi permintaan uang kepada dokter Aulia sejak ia masih berada di semester pertama pendidikan kedokteran, sekitar Juli hingga November 2022.

"Permintaan uang itu berkisar antara Rp20 juta hingga Rp40 juta per bulan," kata Syahril dalam pernyataannya, Ahad, 1 September.

Penyelidikan dugaan perundungan yang berujung pada kematian dokter Aulia Risma masih terus berlangsung. Pihak kepolisian dan Kemenkes berusaha mengungkap kebenaran di balik aliran dana mencurigakan tersebut. Kombes Artanto menambahkan, "Untuk materi substansi pemeriksaan tidak saya sampaikan, namun semua informasi yang didapat oleh penyidik akan ditelusuri dan dilakukan pendalaman serta analisis." 

Pilihan Editor: Imigrasi Lakukan Pemantauan Kepada Cherry Lai, Bos Brandoville Studios

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus