Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polisi Republik Indonesia atau Bareskrim Polri mengungkap peredaran narkoba dalam bungkus keripik pisan dan botol happy water. Bahan baku dua narkoba sebesar 10 kilogram itu dijual lewat pasar online yang diproduksi di Bantul, Yogyakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada melakukan pemantauan selama satu bulan tim penyidik di media sosial. Lalu akhirnya pada Kamis, 2 November 2023, polisi mengungkap dan menangkap pelaku yang sedang mengirim barang di daerah Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami menemukan barang bukti happy water dan keripik pisang. Dari jumlah total barang bukti yang kami amankan, ada 426 bungkus keripik pisang berbagai ukuran dan 2.022 botol happy water. Masih ada 10 kilogram bahan baku narkobanya," kata Kabareskrim pada Jumat, 3 November 2023.
Apa itu Happy Water?
Dikutip dari undoc, happy water adalah obat sintetis yang telah meningkat popularitasnya dalam beberapa tahun terakhir di daerah Asia Tenggara terutama di Thailand. Dilansir dari situs antidrugs.gov.mo, jensi narkoba ini biasanya tidak berwarna dan tidak berbau, juga muncul dalam keadaan transparan dan cair.
Narkoba jenis ini kerap dicampur dengan komponen seperti metamfetamin, amfetamin, dan ketamin. Dalam penampilannya, terlihat seperti minuman biasa, dan sering disimpan dalam botol cairan oral dan air mineral sebagai penyamaran. Karena berbentuk cairan, jenis narkoba ini mudah disembunyikan dan digunakan.
Jumlah penyalahgunaan yang sedikit dapat menyebabkan euforia dan halusinasi. Ini dapat membuat orang tetap terjaga dalam jangka panjang tanpa tidur dan menekan nafsu makan mereka. Namun, ketika jumlah penyalahgunaan meningkat, selain dari ketergantungan, itu dapat menyebabkan beberapa dampak dan efek samping seperti berikut.
- Sakit kepala
- Kebingungan
- Demam tinggi
- Peningkatan tekanan darah
- Keringat malam
- Kehilangan nafsu makan
- Tinitus atau telinga berdenging
- Mendengar suara berdering atau bersiul
- Tidak dapat merespons rangsangan dan rasa sakit dan tubuh mereka rentan terhadap kehilangan keseimbangan
- Amnesia sementara
- Gangguan kognitif
- dan gejala lainnya
Jika disalahgunaan dalam jangka panjang atau dosis tinggi dapat menyebabkan beberapa penyakit seperti berikut
- Insomnia
- Halusinasi
- Paranoia
- Delusional
- Gangguan mental
- Sistitis interstisial atau tekanan nyeri pada kandung kemih
- Sering buang air kecil dan buang air kecil mendesak
- Disuria atau ada rasa terbakar saat buang air kecil
- Hematuria atau kencing berdarah
- Inkontinensia atau sulit menahan buang air kecil
ANANDA BINTANG l YUNI ROHMAWATI