Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sepuluh wanita dan tiga anak-anak termasuk di antara sedikitnya 15 orang yang tewas dalam kerumunan di sebuah stasiun kereta api di ibu kota India, New Delhi. Korban tewas akibat berdesakan saat ribuan peziarah Hindu menunggu untuk naik kereta guna menghadiri festival keagamaan tahunan Mahakumbh Mela.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Al Jazeera, peristiwa itu terjadi pada Sabtu malam, 15 Februari 2025, sekitar pukul 8 malam waktu setempat di dua peron di Stasiun Kereta Api New Delhi. Saat itu ribuan orang berkerumun menunggu untuk menaiki kereta menuju kota Prayagraj, tempat festival diadakan, sekitar 624 kilometer di tenggara ibu kota.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Menteri Delhi, Atishi, yang hanya menggunakan satu nama, mengatakan kepada wartawan bahwa 15 orang tewas, sementara media berita lokal NDTV melaporkan bahwa jumlah korban tewas adalah 18 orang.
Menteri Perkeretaapian India Ashwini Vaishnaw mengatakan empat kereta telah dikerahkan untuk mengevakuasi lonjakan penumpang yang tiba-tiba. Lonjakan itu belum pernah terjadi sebelumnya di stasiun dan penyelidikan telah diperintahkan untuk mencari tahu apa yang salah.
Rekaman video yang dibagikan di media sosial oleh organisasi berita lokal menunjukkan orang-orang saling berdesakan saat mencoba memaksa masuk ke gerbong kereta yang penuh sesak. "Orang-orang berlarian melintasi peron dan terjadilah situasi kacau yang menyebabkan orang-orang saling berjatuhan," kata seorang pria yang menyaksikan kejadian tersebut kepada kantor berita India, ANI.
Times of India mengatakan para saksi melaporkan lonjakan massa karena keterlambatan dua kereta yang menyebabkan jumlah penumpang yang menunggu di peron menjadi sangat banyak. Ketika orang-orang bergegas menaiki kereta yang baru tiba, situasi menjadi tidak terkendali. Beberapa penumpang pingsan di tengah lonjakan massa yang tiba-tiba. "Hal ini memicu rumor tentang adanya penyerbuan, yang menyebabkan kepanikan lebih lanjut," kata Times of India.
Mahakumbh merupakan tonggak sejarah terbesar dalam kalender agama Hindu. Para pejabat mengatakan sekitar 500 juta umat telah mengunjungi festival ini sejak dimulai pada bulan Januari. Kerumunan massa kerap kali terjadi di hari-hari besar keagamaan di India.
Setidaknya 30 orang tewas dalam sebuah desakan di Mahakumbh bulan lalu ketika puluhan juta umat Hindu berkumpul untuk mandi di air sungai suci. Inti dari festival enam minggu ini adalah ritual mandi di titik pertemuan Sungai Gangga dan Yamuna dengan Sungai Saraswati yang mistis.
Setidaknya 36 orang juga tewas tertimpa reruntuhan bangunan pada tahun 2013, saat terakhir festival ini diselenggarakan di Prayagraj, dan lebih dari 400 orang tewas setelah terinjak-injak atau tenggelam pada satu hari festival di tahun 1954.
Sistem kereta api India, yang merupakan jaringan kereta api terbesar keempat di dunia, juga telah menyaksikan kecelakaan serius dalam dua tahun terakhir, termasuk tabrakan pada tahun 2023 yang menewaskan sedikitnya 288 orang.