Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

7 Fakta Pencalonan Kamala Harris di Pilpres AS November 2024

Kamala Harris tak otomatis menjadi capres dari Partai Demokrat. Pasalnya, penentuannya di konvensi nasional partai itu 19-22 Agustus 2024 di Chicago.

23 Juli 2024 | 17.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan mundur sebagai calon presiden dari Partai Demokrat untuk pemilihan presiden Amerika Serikat 2024 dan mendukung Wapres Kamala Harris..

"Saya telah memutuskan untuk tidak menerima nominasi tersebut dan memfokuskan seluruh energi saya kepada tugas saya sebagai Presiden selama sisa masa jabatan saya," kata Joe Biden lewat kanal media sosial X resminya @JoeBiden pada Minggu, 21 Juli 2024, dikutip dari Antara.

Biden juga mengumumkan dukungannya untuk Kamala Harris yang akan menggantikannya sebagai calon presiden dari Partai Demokrat. Meski telah mengantongi dukungan dari Biden, Harris tak otomatis resmi menjadi calon presiden dari Partai Demokrat. Pasalnya, penentuan calon presiden dijadwalkan baru akan digelar dalam konvensi nasional partai tersebut pada 19 hingga 22 Agustus 2024 di Chicago.

1. Kamala Harris Siap Mencalonkan Diri

Kamala Harris menyatakan siap mencalonkan diri sebagai presiden AS usai Joe Biden menarik diri dari Pemilu Presiden 2024. "Saya merasa terhormat atas dukungan dari Presiden Biden, dan saya berniat mendapatkan dan memenangi nominasi (dari Partai Demokrat)," ucap Harris dalam pernyataan di media sosial X dikutip dari Antara.

Harris juga mengucapkan terima kasih atas kepemimpinan luar biasa Biden sebagai Presiden AS dan jasa-jasanya kepada negara sepanjang beberapa dasawarsa. “Saya akan melakukan segala yang dapat saya lakukan untuk menyatukan Partai Demokrat, dan mengalahkan Donald Trump dalam proyek ekstremnya,” kata dia.

2. Pemimpin Eropa Hormati Keputusan Biden

Pemimpin Eropa menghormati keputusan Joe Biden untuk keluar dari pemilihan presiden AS 2024. "Teman saya Joe Biden telah mencapai banyak hal: untuk negaranya, untuk Eropa, untuk dunia. Berkat dia, kerjasama trans atlantik erat, NATO kuat, dan AS adalah mitra yang baik dan dapat diandalkan bagi kami," Kata Kanselir Jerman Olaf Scholz di X pada Minggu, 21 Juli 2024, dikutip dari Antara.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Menteri Luar Negeri Latvia Baiba Braze juga menyatakan, keputusan Biden patut dihormati. Sementara itu, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan bahwa keputusan Biden yang "berani dan bermartabat" untuk keluar dari pemilihan mengundang kekaguman dan pengakuannya.

3. Donor Demokrat Tolak Danai Harris

Donor utama Partai Demokrat AS, John Morgan, menolak memberikan dukungan finansial kepada partai jika Kamala Harris dipilih sebagai kandidat presiden. "Memilih seseorang itu satu hal, mengumpulkan jutaan dolar untuk seseorang itu hal lain. Anda harus benar-benar mendukung," kata Morgan seperti dilaporkan stasiun penyiaran ABC News pada Senin, 22 Juli 2024 dikutip dari Antara.

Morgan juga mengatakan, telah memberi tahu Komite Keuangan Nasional Biden tentang keputusannya untuk menghentikan pendanaan. Alasannya, dia tidak percaya Harris punya peluang melawan Donald Trump. "Jika dia adalah kandidatnya, Mar a Lago (kediaman Trump) akan mengadakan pesta besar malam itu," katanya.

4. Harris Tak Dapat Mengakses Dana Kampanye

Laporan The Washington Post menyebutkan upaya pemindahan dana yang dikumpulkan tim kampanye Joe Biden kepada Kamala Harris, dapat memicu gugatan hukum. "Biden tidak bisa mentransfer uangnya kepada Harris karena uang tersebut dikumpulkan atas namanya sendiri," kata pengacara keuangan kampanye Partai Republik terkemuka, Charlie Spies, Senin, 22 Juli 2024 dikutip dari Antara.

Charlie menambahkan, tidak ada mekanisme hukum untuk mengumpulkannya bersama. Menurutnya, Biden dan Harris harus dinominasikan secara resmi oleh konvensi Partai Demokrat, masing-masing sebagai calon presiden dan wakil presiden, dan kemudian calon wakil presiden. Serta diizinkan menerima uang tersebut jika calon presiden mundur.

5. Partai Demokrat Mendukung Kamala Harris

Analis politik Keith Preston, menyebut Partai Demokrat akan bersatu mendukung pencalonan Kamala Harris meskipun menghadapi tantangan di Konvensi Nasional Demokrat mendatang. "Mungkin ada tantangan terhadap pencalonannya di konvensi, tetapi saat ini, tampaknya Partai Demokrat ingin menyatukan barisan dan menghindari konvensi yang berpotensi kontroversial," kata Preston, Senin, 22 Juli 2024 dikutip dari Antara.

Menurutnya, kepemimpinan partai dan para donatur ingin menghindari kesan perpecahan dan menyerukan persatuan di belakang Harris. "Namun, bisa jadi ada pihak yang berbeda di dalam partai yang berpotensi menantang pencalonannya di konvensi, dengan kemungkinan dukungan dari fraksi penolak di partai," kata Preston.

6. Respon Barack Obama

Mantan Presiden AS dari Partai Demokrat, Barack Obama, belum secara gamblang menyatakan dukungan kepada Harris dalam nominasi kandidat presiden dari partai tersebut. Obama juga menyatakan keyakinannya bahwa Partai Demokrat akan dapat mengatur proses dalam menemukan kandidat presiden yang tepat.

Dalam pernyataannya, ia hanya menyampaikan dukungan atas keputusan mantan wakil presidennya mundur sebagai capres. “Saya yakin, bagi dia yang memahami kondisi politik sekarang dan lantas memutuskan bahwa dia harus meneruskan estafet kepemimpinan kepada calon lain, merupakan salah satu keputusan tersulit dalam hidupnya,” ucap Obama dikutip dari Antara.

7. Keputusan Terbaik

Anggota Komite Demokrat Albany County di negara bagian New York, Anton Konev mengatakan keputusan Biden berhenti kampanye adalah yang terbaik buat Demokrat. "Ini adalah hal terbaik yang bisa terjadi saat ini bagi Partai Demokrat. Ini memungkinkan Partai Demokrat untuk merestrukturisasi dan bersatu kembali," kata Konev," kata Kenov pada Minggu, 21 Juli 2024 dikutip dari Antara.

Konev menunjukkan bahwa kampanye Biden telah menjadi gangguan bagi Partai Demokrat, memecah belah partai tersebut. "Sekarang, saatnya untuk bersatu kembali. Kita tahu bahwa kita tidak ingin mengalami empat tahun lagi dengan Presiden Donald Trump," katanya. Muluskah jalan bagi Kamala Harris?

Pilihan editor: 3 Fakta Menarik Kamala Harris Kandidat Terkuat Pengganti Joe Biden

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus