Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Ada 25 Ribu Kasus Diduga Akibat Gelombang Panas di India

Berdasarkan data pemerintah, ada hampir 25 ribu kasus diduga akibat gelombang panas dan 56 orang meninggal terhitung mulai Maret - Mei 2024

3 Juni 2024 | 16.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang wanita menyemprotkan air di depan rumahnya di pinggir jalan saat gelombang panas di Ahmedabad, India, 30 Mei 2024. REUTERS/Amit Dave

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Media lokal di India mewartakan berdasarkan data pemerintah terungkap ada hampir 25 ribu kasus diduga akibat gelombang panas dan 56 orang meninggal terhitung mulai Maret – Mei 2024 akibat musibah ini. Mei tercatat sebagai bulan terburuk di India dengan temperatur di Ibu Kota Delhi dan sekitar negara bagian Rajasthan menyentuh angka 50 derajat celcius       

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kondisi sebaliknya, terjadi di wilayah timur India yang dikoyak oleh dampak badai Remal. Badai ini telah membuat wilayah timur negara bagian Assam diguyur hujan lebat hingga menewaskan 14 orang sejak Selasa, 28 Mei 2024.    

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sedangkan di Sri Lanka, Pusat Penanganan Bencana (DMC) pada Minggu, 2 Juni 2024, melaporkan setidaknya 15 orang tewas akibat banjir bandang dan tanah longsor setelah hujan lebat melanda wilayah tersebut. 

Berbagai faktor telah menyebabkan musim panas yang sangat panas di wilayah Asia selatan, sebuah tren yang disebut para ilmuwan terburuk akibat ulah manusia hingga menyebabkan perubahan iklim.    

Setidaknya ada 33 orang, termasuk petugas pemilu di India yang sedang bertugas, meninggal diduga akibat gelombang panas di negara bagian Uttar Pradesh dan Bihar di wilayah utara serta Odisha di timur India pada Jumat, 31 Mei 2024. Data dari National Centre of Disease Control (NCDC) dan dipublikasi oleh The Print memperlihatkan situasi memburuk pada Mei 2024, di mana ada 46 kasus kematian diduga akibat gelombang panas dan 19.189 kasus serangan gelombang panas.        

Para ahli mengatakan bahwa ketika seseorang mengalami dehidrasi, paparan panas ekstrem akan mengentalkan darahnya dan menyebabkan organ-organ mati.

Beberapa kota di India dilanda gelombang panas, dengan suhu di atas 49 derajat Celsius, dan banyak negara bagian melaporkan kematian akibat gelombang panas tersebut.

Ibu Kota New Delhi mengalami suhu tertinggi sepanjang masa sebesar 52,9 derajat Celsius, tetapi beberapa pejabat urusan cuaca lantas mengatakan angka tersebut salah. Pada Sabtu, Kota Jhansi di Uttar Pradesh mencatat suhu 46,9 derajat Celsius  -- tertinggi di negara itu, menurut badan cuaca India.

Sumber: Reuters

 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus