Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Aparat Keamanan Pakistan Sweeping Pendukung Imran Khan

Aparat keamanan Pakistan melakukan sweeping pada para pendukung Imran Khan.

27 November 2024 | 12.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Aparat keamanan Pakistan melakukan sebuah sweeping pada malam hari terhadap para pendukung mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, yang telah memenuhi Ibu Kota Islamabad pada Selasa, 26 November 2024, menuntut pembebasannya. Media setempat mewartakan ratusan orang ditahan dalam sweeping ini. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya ribuan orang berunjuk rasa di jantung Kota Islamabad setelah iring-iringan atau konvoi yang dipimpin istri Khan menerobos sejumlah garis keamanan sampai ke tepi zona merah yang dijaga ketat. Zona merah, yang dijaga oleh tentara Pakistan, adalah kompleks rumah pejabat tinggi Pakistan seperti anggota parlemen dan kantor-kantor kedutaan besar.    

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setidaknya enam orang tewas dalam penggeledahan pada Selasa malam, 26 November 2024, di antara korban tewas adalah empat anggota paramiliter. Stasiun televisi Geo News dan ARY mewartakan penggeledahan besar-besaran dilakukan oleh aparta keamanan di tengah malam yang gelap gulita karena lampu jalan dimatikan dan gas air mata ditembakkan. Walhasil, unjuk rasa menuntut pembebasan Khan benar-benar bubar. 
  
Partai pengusung Khan, Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) mengutarakan rencana melakukan aksi duduk di zona merah sampai Khan dibebasakan. Khan dijebloskan ke penjara sejak Agustus 2023. 

Menteri Dalam Negeri Pakistan Mohsin Naqvi mengatakan tidak membuka pintu negosiasi dengan demonstran yang menggunakan senjata untuk melawan aparat dan melanggar aturan berunjuk rasa di Islambad. Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menyalahkan demonstran atas gugur aparat keamanan yang sedang bertugas mengamankan unjuk rasa ini. Sharif mengatakan demonstran telah telah menabrak aparat keamanan dengan kendaraan konvoi.  

Zulfikar Bukhari, Juru bicara PTI menyangkal tuduhan Sharif. Dia mengatakan dua demonstran juga tewas dan 30 orang luka-luka akibat unjuk rasa yang berujung bentrok. Unjuk rasa menuntut pembebasan Khan telah menjadi kerusuhan politik terburuk dalam beberapa bulan terakhir di Pakistan yang memiliki populasi 241 juta jiwa.   
 
Bukhari mengatakan ada satu demonstran ditembak sampai tewas dan satu orang lainnya dilindas oleh mobil. Otoritas di Pakistan belum mau berkomentar perihal ini. 

“Ini bukan unjuk rasa damai. Ini ekstrimisme,” kata Sharif. Menurutnya, kekerasan telah mendorong aparat penegak hukum ke batas pengekangan. 

Sumber: Reuters

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus