Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Baju Dianggap Terlalu Terbuka, Penumpang Ini Diusir Sopir Bus

Amanda Hansson diusir oleh sopir bus karena menolak permintaan sopir bus agar menutupi tubuhnya karena bajunya dianggap terlalu terbuka.

1 Agustus 2019 | 20.00 WIB

Bus Sknetrafiken di Swedia. Sumber: Corbis via Getty Images/mirror.co.uk
Perbesar
Bus Sknetrafiken di Swedia. Sumber: Corbis via Getty Images/mirror.co.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Amanda Hansson, 19 tahun, diusir dari sebuah bus di Malmo, Swedia, pada akhir pekan lalu karena memakai baju yang terlalu terbuka kendati sedang musim panas. Saat diusir, Hansson memakai celana pendek dan atasan kaos singlet.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dikutip dari mirror.co.uk, Kamis, 1 Agustus 2019, saat kejadian suhu sekitar 27 Celcius. Hansson mengatakan sopir bus memintanya agar menutupi tubuhnya yang terbuka ketika dia masuk ke dalam bus. Saat ditegur, Hansson mengaku tak habis pikir apanya yang seksi hingga dia diminta menutupi tubuhnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Baju terlalu terbuka, Amanda Hansson, 19 tahun, diusir dari sebuah bus di Malmo, Swedia, Sumber: Facebook/mirror.co.uk

Media lokal di Swedia mewartakan sopir bus yang menegur Hansson berasal dari perusahaan Skånetrafiken. Sopir berkeras pakaian yang dikenakan Hansson melanggar kebijakan perusahaan dan mengakui telah mengusirnya agar keluar dari bus.

"Apa yang membuat seorang sopir bus punya hak untuk mengambil keputusan jika seorang perempuan memakai pakaian yang dianggap tak sopan? Bagus, Hansson tidak menuruti permintaan sopir itu," kata Sara Mohammad, aktivis perlindungan perempuan.

Atas kejadian ini, Skånetrafiken pun meminta maaf karena kejadian ini telah menimbulkan kebingungan. Skånetrafiken juga membantah kalau pakaian penumpang bagian dari aturan perusahaan.

"Sesuatu telah terjadi, tentu saja semua orang diperbolehkan naik bus dan kereta kami dengan celana pendek atau singlet. Saya bisa konfirmasikan sopir bukan pemeluk suatu agama tertentu atau punya motif politik tertentu. Tidak ada kebijakan perusahaan kami yang mengatur pakaian penumpang," kata Linus Erixon, Direktur lalu lintas Skånetrafiken.

Menurut Erixon, semua orang harus diperlakukan setara dan dengan hormat. Sebagian besar wilayah Eropa diserang gelombang panas, termasuk di Swedia dan Inggris.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus