Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Para pejabat di Korea Selatan pada Kamis, 25 Juli 2024, mengungkap hampir 500 balon sampah Korut (Korea Utara) yang berisi kertas bekas dan lembaran plastik dikirimkan Pyongyang ke wilayah udara Korea Selatan selama 24 jam terakhir. Putaran terbaru dari kampanye balon tersebut dilaporkan telah jatuh di kantor kepresidenan di ibu kota Seoul, juga mengganggu penerbangan dan memicu kebakaran di sebuah atap gedung perumahan.
Sekitar 480 balon jatuh sebagian besar di Seoul dan wilayah utara di sekitar Provinsi Gyeonggi, kata Gabungan Kepala Staf (JCS) militer Korea Selatan, sementara analisis terhadap benda-benda yang jatuh menunjukkan bahwa benda-benda tersebut tidak menimbulkan bahaya. Per pukul 08.00 pagi waktu setempat, sudah tidak ada balon yang terdeteksi mengambang di udara, tambah JCS.
Balon-balon tersebut merupakan bagian dari kampanye propaganda oleh Pyongyang terhadap para pembelot Korea Utara dan aktivis di Korea Selatan, yang secara teratur mengirimkan balon-balon berisi barang-barang seperti selebaran anti-Pyongyang, obat-obatan, uang, dan stik USB yang berisi video dan drama K-pop.
Korea Utara meluncurkan balon pembawa sampah kemarin pada Rabu, sementara militer Korea Selatan menyiarkan siaran anti-Pyongyang melalui pengeras suara di perbatasan sebagai tanggapan terhadap peluncuran balon berulang kali.
Sebuah benda yang diduga merupakan salah satu balon sampah menghalangi lepas landas pesawat dan mendarat di Bandara Gimpo Seoul pada Rabu malam selama dua jam, kata Reuters, mengutip seorang pejabat di Korea Airports Corporation.
Balon-balon juga telah memengaruhi lalu lintas di bandara internasional utama Korea Selatan, Incheon, berulang kali dalam beberapa pekan terakhir. Di Gyeonggi, sebuah provinsi dekat Seoul, sebuah balon terbakar di atas sebuah bangunan tempat tinggal. Petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api, kata seorang pejabat di Kantor Pusat Bencana dan Kebakaran Gyeonggi Utara.
Militer Korea Selatan mengatakan beberapa balon sampah dilengkapi dengan timer atau pengatur waktu yang dapat menyebabkan kebakaran. “Sebuah timer dipasang pada balon sampah, yang memiliki efek meletuskan balon dan menyebarkan sampah setelah jangka waktu tertentu berlalu,” kata Lee Sung-jun, juru bicara JCS, pada sebuah pengarahan pers.
Pada Rabu, 24 Juli 2024, balon-balon Korea Utara dilaporkan mendarat di sekitar kantor kepresidenan yang dijaga ketat di Seoul. Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, pekan lalu memperingatkan akan ada konsekuensi yang “mengerikan dan merugikan” jika Korea Selatan terus menyebarkan selebaran.
REUTERS | YONHAP
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan editor: Jokowi Sebut Belum Ada Kepastian soal Wajib Asuransi Kendaraan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini