Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Najib Razak, pelaksana tugas Perdana Menteri Malaysia, menerima hasil pemilu Malaysia sambil mengatakan tidak ada praktik manipulasi selama pelaksanaan pemilu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, pada saat yang sama, Najib, 65 tahun, juga mengatakan tidak ada satu pun koalisi partai yang memenangi mayoritas sederhana. Sehingga, kata Najib, raja akan memutuskan siapa yang bakal menjadi Perdana Menteri Malaysia periode 2018-2013.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kita percaya kepada kebijaksanaan raja untuk membuat pilihan terbaik,” kata Najib dalam jumpa pers pertama seusai pengumuman hasil pemilu Malaysia oleh Komisi Pemilihan Umum pada pukul empat dinihari tadi, Kamis, 10 Mei 2018, seperti dilansir Straits Times.
Tokoh oposisi Pakatan Harapan, Mahathir Mohamad, memenangi pemilu Malaysia melawan inkumben, PM Najib Razak. Reuters
Tokoh oposisi dari koalisi Pakatan Harapan sekaligus calon Perdana Menteri, Mahathir Mohamad, 92 tahun, telah mendeklarasikan kemenangan koalisi partainya pada subuh tadi.
“Kami telah mendapatkan mayoritas kursi yang substansial,” kata Mahathir di Hotel Sheraton, Petaling Jaya, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis dinihari, 10 Mei 2018, seperti dilansir Channel News Asia.
Partai Keadilan Rakyat, yang menjadi salah satu anggota koalisi partai Pakatan Harapan, mendapatkan 104 kursi. Democratic Action Party, yang juga merupakan anggota koalisi Pakatan Harapan, mendapatkan 9 kursi. Partai Warisan Sabah, yang bukan anggota koalisi tapi bersekutu dengan Pakatan Harapan, mendapatkan 8 Kursi.
Ini membuat koalisi Pakatan Harapan secara umum mendapatkan 121 kursi. Jumlah ini jauh di atas batas minimal 112 untuk bisa membentuk pemerintahan.
Dalam pidatonya yang hanya berlangsung delapan menit itu, seperti dilansir CNBC, Najib Razak, yang telah menjabat PM dua periode selama sembilan tahun, mengatakan, "Saya menerima dan teman-teman saya menerima hasil pemilu ini. Keputusan telah dibuat rakyat Malaysia.”