Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional RI (Baznas) turun tangan mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza. Sejak serangan 7 Oktober 2023, total sudah delapan tahap bantuan dikirimkan ke sana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rizaludin Kurniawan Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan menyakinkan Baznas terus menyiapkan diri untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza. Di antara kesiapan itu, Baznas sudah memiliki gudang penyimpanan barang-barang bantuan kemanusiaan di Mesir untuk warga Gaza dan ada 600 relawan Baznas di Mesir yang siap berangkat ke Gaza kapan pun pintu perbatasan di Gaza di buka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baznas adalah badan resmi milik Pemerintah Indonesia yang bertugas menghimpun dan menyalurkan Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) pada tingkat nasional. Terkait pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, Rizal mengatakan pengiriman bantuan tahap pertama secara seremonial dilakukan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, begitu pula untuk pengiriman kedua dan ketiga dilakukan langsung lewat Pemerintah Indonesia. Sisanya yakni pengiriman keempat hingga pengiriman ke delapan dilakukan oleh Baznas melalui Mesir.
Total delapan tahap pengiriman bantuan kemanusiaan itu, semuanya sudah berhasil masuk Gaza. Sekarang, sudah ada barang-barang bantuan kemanusiaan yang antre di gudang Baznas di Mesir yang siap kirim.
"Kami menargetkan dari Rp240 miliar (dana zakat masyarakat Indonesia yang terkumpul), sekitar 40 persen untuk distribusi ke Gaza. Adapun kondisi truk, itu disesuaikan dengan bentuk bahan makanan yang diangkut dan jumlah bahan bantuan yang dikirimkan," kata Rizal di sela acara Buka Puasa Akbar untuk para jamaah dan mustahik di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Jumat 15 Maret 2024 bersama Unilever Indonesia melalui brand Bango dan Royco.
Menurut Rizal, Baznas bukan hanya mengirimkan bantuan makanan, tetapi ada selimut dan obat-obatan. Hanya saja, bantuan makanan memang porsinya terbesar, di mana ini termasuk bahan makanan, susu bayi dan makanan bayi.
Adapun pengiriman relawan dan tenaga medis Indonesia langsung ke Gaza, Rizal mengatakan untuk relawan hanya sampai ke Mesir. Sedangkan tenaga kesehatan seperti dokter, belum bisa dikirimkan karena masih belum dimungkinkan mengirim tenaga dokter dari luar (Gaza). Namun Baznas menyiapkan diri untuk kemungkinan itu.
Pengiriman bantuan kemanusiaan ini, disalurkan lewat mitra Baznas, salah satunya Bulan Sabit Merah. Organisasi inilah, yang menentukan titik-titik pendistribusian bantuan kemanusiaan.
Dalam waktu dekat, Rizal memastikan akan ada lagi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza. Bahkan pada Ramadan ini, Baznas berencana membuka dapur kemanusiaan di perbatasan Rafah.
"Jadi makanan yang masih hangat, disajikan ke pengungsi. Perbatasan Rafah - Mesir itu dekat dengan (kamp) para pengungsi," kata Rizal.
Sejak serangan 7 Oktober 2023, total Baznas sudah menyalurkan bantuan kemanusiaan senilai Rp60 miliar ke Gaza. Rizal berharap perang Gaza ini cepat berakhir dan masyarakat Palestina mendapatkan hak untuk merdeka. Tidak ada lagi kekerasan di wilayah timur tengah, khususnya palestina.
Menurut badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), rata-rata hanya 169 truk per hari yang menyeberang ke Gaza pada 14 hari pertama Maret 2024. Jumlah ini masih jauh di bawah target PBB yaitu 500 truk per hari, dengan adanya tantangan di titik penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini