Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - CEO Pfizer Inc, Albert Bourla, pada Sabtu, 24 September 2022, mengumumkan positif Covid-19. Ini adalah yang kedua kalinya bagi Bourla kena Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya merasa baik-baik saja dan tidak mengalami gejala apa pun,” kata Bourla.
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin Pfizer saat vaksinasi Covid-19 di Mal Cilandak Town Square, Jakarta, Rabu, 1 September 2021. Penyebab pertama adalah masyarakat belum merasa yakin dengan keamanan vaksin Covid-19 dan kedua, warga tidak bisa meninggalkan pekerjaannya untuk antre vaksin Covid-19. ANTARA/Fauzan/
Bourla, 60 tahun, sebelumnya pada Agustus 2022, pernah positif Covid-19. Dia ketika itu, mulai minum obat oral Covid-19, Paxlovid. Paxlovid adalah obat antiviral yang digunakan untuk merawat orang-orang berisiko tinggi, contohnya pasien lansia.
Bourla sudah empat kali suntik vaksin virus corona mengunakan vaksin Pfizer dan mitranya asal Jerman BioNTech. Dia mengatakan belum suntik booster untuk bivalent baru.
Vaksin yang dinamakan bivalent dikembangkan oleh tim dari Moderna, Pfizer dan BioNTech. Vaksin ini ditujukan untuk mengatasi sub varian Omicron BA.4 dan BA.5, yang menyebar sekitar 84,8 persen dan 1,8 persen di Amerika Serikat berdasarkan data terakhir.
“Saya hanya belum suntik booster bivalent terbaru karena saya mengikuti arahan CDC untuk menunggu sampai 3 bulan sejak kasus Covid-19 merangak lagi pada pertengahan Agustus 2022,” kata Bourla.
Sebelumnya pada Agustus 2022, FDA sudah mengesahkan suntik booster dari Pfizer dan Moderna untuk mengatasi sub-varian omicron BA.4 dan BA.5 yang sangat dominasi di Amerika Serikat.
Sebuah otoritas kesehatan Amerika Serikat pada pekan ini mengatakan lebih dari 25 juta dosis suntikan yang disebut bivalent sudah disuntikkan ke warga. Sebagian besar vaksin itu menggunakan buatan Pfizer/BioNTech menyusul naiknya produksi vaksin Moderna.
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini