Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kazakhstan berhasil membuktikan sebagai negara dengan perekonomian maju tanpa senjata nuklir. Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia, Askhat Orazbay, menceritakan negaranya memiliki senjata nuklir, yang diwariskan dari Uni Soviet 24 tahun lalu. Tetapi, negaranya memutuskan untuk tidak memiliki senjata itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami memutuskan untuk tidak memiliki senjata nuklir warisan Uni Soviet itu dan sekarang, kami secara ekonomi makmur. Kami bahagia tanpa senjata nuklir dan kami ingin menceritakan ini pada dunia," kata dia, Senin 19 Februari 2018 di Kuningan, Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia, Askhat Orazbay. TEMPO/Suci Sekarwati
Pernyataan Orazbay itu disampaikan terkait upaya pemerintah Korea Utara, yang sampai sekarang masih bertekad mengembangkan program senjata nuklir meski menuai kecaman dunia internasional. Meski tidak terlibat secara langsung dalam krisis nuklir di Semenanjung Korea, pemerintah Kazakhstan, sangat berharap ada koordinasi yang lebih baik antara negara yang terlibat dalam menyelesaikan masalah ini.
Baca: Strategi Kazakhstan Masuk 30 Top Ekonomi Dunia Tahun 2050
"Kami ingin menekankan pentingnya menyelesaikan masalah ini (krisis nuklir di Semenanjung Korea). Jika negara-negara yang terlibat ingin kami memediasi, kami tidak menolak. Apa yang bisa kami lakukan, kami siap," kata Orazbay.
Dia menjelaskan Kazakhstan memiliki hubungan diplomatik dengan pemerintah Korea Utara tetapi tidak besar karena Pyongyang bersikap mengucilkan diri. Pemerintah Kazakhstan mematuhi sanksi yang dijatuhkan Dewan Keamanan PBB kepada Korea Utara meski tidak menjatuhkan sanksi secara bilateral kepada negara itu