Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang perempuan mengajukan gugatan hukum pada Pete Hegseth atas tuduhan pelecehan seksual yang terjadi pada 2017. Hegseth adalah sosok yang dicalonkan presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump untuk duduk sebagai orang nomor satu di Pentagon.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hegseth adalah mantan pembawa acara di Fox News. Dia menyangkal atas tuduhan pelecehan seksual yang diarahkan padanya dan mengatakan pada polisi akan selalu ada pembicaraan dan kontak suka sama suka antara dia dengan perempuan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kasus Hegseth dirujuk ke kejaksaan wilayah Monterey oleh Kepolisian Monterey, namun dipastikan belum ada gugatan yang diajukan karena tuntutan yang dilayangkan harus disertai bukti kuat. Kepolisian Monterey belum mau berkomentar lebih lanjut perihal ini.
“Sejauh menyangkut media, ini sangat sederhana. Masalah ini harus diinvetigasi sepenuhnya dan saya sudah benar-benar jelas bahwa saya akan menyerahkan masalah ini sepenuhnya (pada pihak berwenang),” kata Hegseth, saat ditemui wartawan di Capitol Hill.
Kepolisian Monterey pada Rabu malam, 20 November 2024, menjelaskan tidak ada laporan yang masuk terkait dengan Hegseth dengan terlapor Jane Doe (nama dirahasiakan). Tuduhan pelecehan seksual pada Hegseth mencuat setelah media gaduh mewartakan detail insiden pelecehan seksual usai Hegseth dinominasikan Trump sebagai Menteri Pertahanan Amerika Serikat.
Pemberitaan media menyebut korban mendatangi sebuah acara konferensi di sebuah hotel di Monterey, California pada Oktober 2017. Dalam acara itu Hegseth tampil sebagai pembicara utama. Korban pergi minum-minum dan keluar dari sebuah bar bersama Hegseth. Yang diingat korban kemudian, dia terbangun dalam sebuah kamar dan Hegseth mengunci kamar sehingga korban tak bisa keluar saat dia mencoba pergi. Di kamar itu, Hegseth melakukan pelecehan seksual pada korban.
Empat hari setelah kejadian, korban ke rumah sakit untuk melakukan visum. Salinan rekam medis tidak dilampirkan korban pada laporannya ke polisi. Tidak dijelaskan rumah sakit mana tempat korban melakukan visum. Sedangkan polisi mengatakan rekaman CCTV memperlihatkan korban dan Hegseth berjalan sama-sama sambil berpegangan tangan. Hegseth berbicara pada korban dan korban meresponnya dengan tersenyum. Keduanya tidak terlihat sedang mabuk.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Relawan dan Tenaga Kesehatan Tewas dalam Serangan Israel
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini