Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Florida Ron DeSantis pada Ahad menegaskan bahwa otoritas negara bagian itu akan melakukan penyelidikan sendiri mengenai dugaan upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Negara Bagian Florida akan melakukan investigasi sendiri terkait upaya pembunuhan di Trump International Golf Club di West Palm Beach," tulis DeSantis pada X.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DeSantis menyatakan bahwa rakyat berhak mengetahui kebenaran atas si tersangka pembunuh dan bagaimana dia bisa berada dalam jarak 450 meter dari Trump.
Pada Ahad pagi, agen Dinas Rahasia AS (Secret Service) melepaskan tembakan ke arah seorang pria yang berjarak 270-450 meter dari Trump di lapangan golf di Florida. Aparat hukum kemudian menahan pria itu.
Senapan jenis AK, teropong, ransel, dan kamera ditemukan di sepanjang garis pagar, kata para pejabat.
Sebelumnya, Trump juga mengalami percobaan pembunuhan di sebuah kampanye di Pennsylvania pada Juli.
Pertanyaan tentang keamanan Trump, Dinas Rahasia AS, dan gangguan komunikasi dengan penegak hukum setempat, muncul tak lama setelah insiden itu. Pada Ahad sore, Dinas Rahasia AS mengatakan Trump "aman dan tidak terluka".
Dalam email kepada para pendukungnya pada Ahad, Trump menegaskan bahwa dia aman.
"Ada suara tembakan di sekitar saya, tapi sebelum rumor mulai menyebar tak terkendali, saya ingin Anda mendengar ini terlebih dahulu: SAYA AMAN DAN BAIK!"
"Tidak ada yang akan memperlambatku. Aku TIDAK AKAN PERNAH MENYERAH!" kata mantan presiden itu
Sementara itu, anggota Kongres dari Partai Republik, Marjorie Taylor Greene, mengidentifikasi tersangka pembunuhan sebagai Ryan Wesley Routh, meski identitasnya belum dikonfirmasi penegak hukum kepada publik.
Routh "terobsesi" dengan konflik Ukraina, menurut Greene.
Anggota Kongres itu menyebarkan unggahan dari akun-akun media sosial yang diyakini milik Routh, termasuk unggahan pada Mei yang menyebutkan tentang undangan bagi tentara untuk berperang di Ukraina.
Pilihan Editor: Donald Trump Kembali Selamat dari Percobaan Pembunuhan
FOX NEWS