Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Hadapi Ancaman Rusia, AS Beri Bantuan Peralatan Perang Elektronik ke Ukraina

Pentagon memberi bantuan militer radar kontra artileri, alat perang elektronik, dan anti-drone kepada Ukraina untuk menghadapi ancaman Rusia.

12 Juni 2021 | 12.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tank Angkatan Bersenjata Ukraina melakukan latihan militer di lokasi dekat perbatasan Krimea yang dicaplok Rusia, Ukraina, 14 April 2021. NATO membantah klaim Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu bahwa NATO mengerahkan 40.000 tentara dan 15.000 peralatan militer di dekat perbatasan Rusia. Press Service General Staff of the Armed Forces of Ukraine/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pentagon pada hari Jumat mengumumkan paket bantuan militer baru sebesar US$150 juta (Rp2 triliun) untuk Ukraina yang akan mencakup radar kontra-artileri, peralatan perang elektronik dan teknologi kontra-drone, untuk memperkuat Ukraina di tengah ketegangan yang meningkat dengan Rusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meskipun dana tersebut sudah diberikan oleh Kongres, pengumuman Departemen Pertahanan AS secara spesifik merinci bagaimana militer AS akan mengalokasikan bantuan yang dialokasikan untuk Ukraina sebelum akhir tahun fiskal pemerintah AS pada bulan September.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut laporan Reuters, 12 Juni 2021, tahap bantuan terbaru akan datang selain US$125 juta (Rp1,7 triliun) yang diumumkan Pentagon pada 1 Maret, termasuk kapal patroli Mark VI bersenjata.

Pentagon mengatakan bantuan keamanan AS termasuk untuk meningkatkan kemampuan tempur, komando dan kontrol, serta meningkatkan kesiapan tempur pasukan Ukraina.

Pentagon akan menyediakan peralatan militer seperti radar kontra-artileri, sistem kontra-drone, peralatan komunikasi yang aman, peperangan elektronik dan peralatan evakuasi medis militer. Amerika Serikat juga akan memberikan pelatihan dan peralatan untuk meningkatkan keselamatan operasional dan kapasitas pangkalan Angkatan Udara Ukraina, katanya.

Rusia mencaplok wilayah Krimea Ukraina pada 2014 dan mendukung pemberontakan separatis pro-Rusia di Ukraina timur yang memicu konflik yang telah menewaskan lebih dari 14.000 orang.

Ketegangan kembali berkobar dalam beberapa bulan terakhir setelah kedua negara saling menyalahkan atas lonjakan pertempuran di Donbass Ukraina. Rusia juga mengerahkan pasukan di perbatasannya dengan Ukraina dan di Krimea, mengklaim pengerahan itu sebagai latihan tempur rutin.

Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada hari Senin bahwa ia akan membela kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina menjelang pertemuan antara Biden dan pemimpin Rusia Vladimir Putin di Jenewa pada 16 Juni.

REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus