Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan dalam laporan hariannya Senin, 22 Juli 2024, jumlah warga Palestina yang terbunuh di Gaza akibat agresi Israel yang telah mencapai 39.006 orang. Perang yang dimulai sejak 7 Oktober 2023 ini juga melukai 89.818 orang lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, kementerian tersebut juga mengkonfirmasi bahwa pasukan pendudukan Israel melakukan tiga pembantaian dalam 24 jam, menewaskan 23 orang dan melukai 91 lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kementerian menekankan bahwa ribuan korban masih berada di bawah reruntuhan di jalan-jalan karena pasukan penjajah terus melarang ambulans dan kru pertahanan sipil untuk menjangkau mereka.
Senin pagi, pasukan pendudukan Israel melakukan pembantaian di wilayah timur Khan Younis, dan kendaraan yang membawa puluhan orang Palestina yang terluka dan syahid mengalir ke Rumah Sakit Nasser di tengah-tengah pengeboman Israel yang terus menerus di daerah-daerah berpenduduk.
Jumlah warga Palestina yang terbunuh dalam pembantaian tersebut telah meningkat menjadi 37 orang syahid, di samping sedikitnya 120 orang terluka.
Pasukan pendudukan Israel melancarkan serangkaian serangan udara di berbagai daerah di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, hanya beberapa menit setelah mengeluarkan perintah evakuasi untuk daerah-daerah tersebut, Al Mayadeen melaporkan pada Senin.
Menurut laporan Al Mayadeen rumah-rumah yang menjadi sasaran pengeboman Israel secara terus menerus dan berat itu berpenghuni, dan menambahkan bahwa tim penyelamat belum berhasil menemukan semua mayat korban.
Pertahanan Sipil di Gaza mengatakan bahwa pasukan pendudukan Israel telah memerintahkan lebih dari 400.000 orang untuk meninggalkan wilayah timur Khan Younis.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) menekankan bahwa daerah-daerah yang diperintahkan oleh pasukan pendudukan Israel untuk dipindahkan tidak aman, dan rumah sakit di Jalur Gaza lumpuh karena kekurangan pasokan.
PRCS mengatakan bahwa pasukan pendudukan Israel dengan sengaja memperparah penderitaan rakyat di Gaza dengan berulang kali memindahkan mereka.
AL MAYADEEN
Pilihan Editor: Netanyahu: Israel Tetap Sekutu AS Siapa Pun Presidennya