Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah gencatan senjata antara Israel Hizbullah akan berlaku mulai Rabu, 27 November 2024, setelah kedua pihak bertikai mencapai kata sepakat yang dimediasi Amerika Serikat dan Prancis. Ini adalah sebuah kemenangan diplomasi yang langka di wilayah yang penuh trauma setelah meletupnya perang Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Militer Lebanon pada Rabu, 27 November 2024, mengatakan pihaknya telah bersiap dikerahkan ke selatan negara itu. Tentara Lebanon diberi tugas membantu memastikan gencatan senjata dilakukan. Bukan hanya itu, militer Lebanon juga bertugas meminta warga yang tinggal di desa-desa perbatasan Lebanon Israel agar jangan kembali dulu ke rumah sampai militer Israel sepenuhnya ditarik. Perang Israel Hizbullah telah merangsek ke enam kilometer ke dalam teritorial Lebanon.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kesepakatan gencatan senjata ini adalah sebuah pencapaian besar bagi Amerika Serikat saat pemerintahan Presiden Joe Biden tinggal menghitung waktu. Presiden terpilih Donald Trump akan berkuasa pada 20 Januari 2024.
“Kekuatan militer harus dikesampingkan agar ada jalan bagi dialog dan negosiasi. Gencatan senjata sudah terjadi di Lebanon dan ini harusnya juga segera terjadi di Jalur Gaza,” kata Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot.
Semburan tembakan terdengar dipenjuru Ibu Kota Beirut setelah gencatan senjata resmi diberlakukan pada pukul 2 dini hari. Masih belum dipastikan apakah tembakan itu tanda selebrasi karena suara tembakan juga telah menjadi peringatan bagi warga Lebanon agar segera melakukan evakuasi seperti diminta militer Israel
Tak lama setelah kesepakatan gencatan senjata dicapai, mobil-mobil dan van yang dipenuhi dengan kasur, koper, bahkan furniture melintasi pelabuhan di selatan Lebanon, Tyre. Selama ini, pelabuhan itu benar-benar dibombardir hingga ke ujung selatan Lebanon. Sejumlah kendaraan yang melintas melambaikan bendera Lebanon, ada pula yang menyalakan klakson.
Banyak warga desa di Lebanon kemungkinan akan kembali ke daerah asal mereka yang kini sudah remuk akibat pertempuran. Namun ada pula keluarga yang memilih menyewa tempat tinggal dalam kondisi keuangan yang tertekan dan harapan bisa mendapat keringanan pembayaran pada bulan berikutnya. Beberapa pengungsi mengaku mereka masih waswas untuk kembali ke dareah asal.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: 256 Wartawan di Afghanistan Ditahan Taliban
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini