Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Istana Buckingham secara resmi mengumumkan bahwa pemimpin dari Kerajaan Inggris yakni Raja Charles III telah didiagnosis menderita kanker setelah sebelumnya menjalani prosedur pengobatan untuk pembesara prostat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Selama prosedur pembesaran prostat jinak di rumah sakit baru-baru ini yang dijalani oleh Raja, ada masalah terpisah yang menjadi perhatian. Tes diagnostik selanjutnya telah mengidentifikasi suatu bentuk kanker," kata Istana Buckingham dalam keterangan resmi yang diunggah di akun instagram resmi @theroyalfamily pada Selasa, 6 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Istana Buckingham menyebut, dokter menyarankan Raja Charles III untuk menunda tugas-tugas yang berhubungan dengan publik. Meski demikian, Istana Buckingham memastikan Raja Charles III akan terus menjalankan tugas-tugas kenegaraan dan dokumen resmi seperti biasa.
"Raja berterima kasih kepada tim medisnya atas intervensi cepat mereka, yang dimungkinkan berkat prosedur rumah sakit baru-baru ini. Beliau tetap bersikap positif terhadap perawatannya dan berharap dapat kembali ke tugas publik sesegera mungkin," kata pihak Istana Buckingham.
Istana menyatakan bahwa Raja Charles III memutuskan untuk mengumumkan diagnosisnya untuk menghindari spekulasi, dengan harapan dapat meningkatkan pemahaman publik tentang kanker bagi semua orang di seluruh dunia yang mungkin terkena penyakit tersebut.
Sebelumnya, Raja Charles III dirawat di rumah sakit untuk menjalani prosedur pengobatan pembesaran prostat yang dialaminya. Istana Buckingham mengumumkan bahwa kondisi Raja Charles tidak berbahaya. Oleh karena itu, Raja Charles akan mendapat prosedur perawatan untuk pembesaran prostat yang dialaminya pekan depan.
“Sama seperti ribuan pria setiap tahunnya, raja mencari pengobatan untuk pembesaran prostatnya. Kondisi Yang Mulia (Raja Charles) tidak berbahaya dan dia akan dibawa ke rumah sakit minggu depan untuk menjalani prosedur perbaikan. Pertemuan publik raja akan ditunda untuk masa pemulihan yang singkat,” kata pihak Istana Buckingham.
Sekitar satu dari tiga pria berusia di atas 50 tahun akan mengalami beberapa gejala pembesaran prostat, yaitu kelenjar yang berada tepat di bawah kandung kemih.
YOHANES MAHARSO | ANTARA