Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Jepang Tingkatkan Sanksi ke Rusia, Kutuk Penyebaran Senjata Nuklir di Belarusia

Jepang akan memberlakukan sanksi tambahan terhadap Rusia menyusul penyebaran senjata nuklir Moskow di Belarusia.

27 Mei 2023 | 14.23 WIB

Rudal balistik antarbenua Yars Rusia diluncurkan selama latihan yang diadakan oleh pasukan nuklir strategis di Plesetsk Cosmodrome, Rusia, 26 Oktober 2022. Manuver tersebut merupakan peringatan Putin tentang kesiapannya untuk menggunakan "semua cara yang tersedia" untuk menangkis serangan di wilayah Rusia, Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS
Perbesar
Rudal balistik antarbenua Yars Rusia diluncurkan selama latihan yang diadakan oleh pasukan nuklir strategis di Plesetsk Cosmodrome, Rusia, 26 Oktober 2022. Manuver tersebut merupakan peringatan Putin tentang kesiapannya untuk menggunakan "semua cara yang tersedia" untuk menangkis serangan di wilayah Rusia, Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, JakartaJepang akan memberlakukan sanksi tambahan terhadap Rusia menyusul penyebaran senjata nuklir Moskow di Belarusia. Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno memastikan ini setelah KTT Kelompok Tujuh (G7) yang diselenggarakan negara itu pekan lalu setuju untuk meningkatkan langkah-langkah untuk menghukum Invasi Rusia ke Ukraina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Matsuno juga mengecam langkah Rusia pada Kamis, 25 Mei 2023, untuk mengerahkan senjata nuklir taktis di Belarusia. Tokyo menganggap hal itu akan semakin mengintensifkan situasi seputar invasi ke Ukraina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Sebagai satu-satunya negara yang menderita bom atom selama masa perang, Jepang tidak pernah menerima ancaman nuklir Rusia, apalagi penggunaannya," kata Matsuno dalam konferensi pers reguler di Tokyo, Jumat, 26 Mei 2023, seperti dilansir Reuters.

Rusia terus bergerak mendorong rencana untuk menyebarkan senjata nuklir taktis di Belarusia. Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menyatakan hulu ledak sudah bergerak, dalam penyebaran pertama bom semacam itu di luar Rusia sejak jatuhnya Uni Soviet pada 1991.

Presiden Vladimir Putin mengatakan Amerika Serikat dan sekutunya berperang dalam perang proksi yang meluas melawan Rusia setelah Kremlin mengirim pasukan ke Ukraina 15 bulan lalu. Rencana penyebaran nuklir diumumkan oleh Putin dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah pada 25 Maret.

"Kolektivitas Barat pada dasarnya mengobarkan perang yang tidak diumumkan terhadap negara kita," kata menteri pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, pada pertemuan dengan mitranya dari Belarusia di Minsk, seperti keterangan yang dikeluarkan kementerian, Kamis.

Para pemimpin G7, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Prancis, pekan lalu menunjukkan tekad mereka untuk mendukung Ukraina dengan bantuan militer tambahan dan sanksi terhadap Rusia. Pengukuhan itu dinyatakan dalam pertemuan puncak tahunan yang diadakan di kota Hiroshima yang dibom atom pertama di dunia.

Dalam tindakan terkoordinasi dengan G7, Jepang akan membekukan aset 78 kelompok dan 17 individu termasuk perwira militer di Rusia. menurut pernyataan kementerian luar negeri pada Jumat, Tokyo juga akan melarang ekspor ke 80 entitas Rusia seperti laboratorium penelitian yang berafiliasi dengan militer.

Jepang akan melarang penyediaan layanan konstruksi dan teknik ke Rusia, meskipun rincian tindakan tersebut akan diumumkan di kemudian hari, kata pernyataan kementerian perdagangan.

Amerika Serikat juga mengutuk keras kesepakatan yang memungkinkan Rusia menyebarkan senjata nuklir taktis di Belarus. Namun juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller. tetapi belum melihat alasan untuk menyesuaikan postur nuklir mereka.

REUTERS

Daniel Ahmad Fajri

Bergabung dengan Tempo pada 2021. Kini reporter di kanal Nasional untuk meliput politik dan kebijakan pemerintah. Bertugas di Istana Kepresidenan pada 2023-2024. Meminati isu hubungan internasional, gaya hidup, dan musik. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus