Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Dalam Negeri Pasukan Kazakhstan pada Senin 10 Januari 2022 melaporkan pasukan keamanan menahan total 7.939 orang dalam kerusuhan pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bentrokan ini merupakan yang terburuk dalam sejarah negara Asia Tengah, yang juga pecahan Uni Soviet itu. Gedung-gedung pemerintah sempat direbut atau dibakar di beberapa kota pekan lalu, ketika protes damai yang awalnya menentang kenaikan harga bahan bakar berubah menjadi kekerasan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sedikitnya 164 orang tewas dalam kerusuhan yang mengguncang sepekan terakhir. Angka ini termasuk tiga anak yang menjadi korban. Kementerian kesehatan mengatakan 103 kematian terjadi di Almaty, kota terbesar di negara itu yang menjadi pusat kerusuhan.
Setelah kekerasan terburuk dalam 30 tahun sejarah kemerdekaan Kazakhstan, situasi di Almaty dan kota-kota lain sebagian besar tenang pada Ahad.
Pihak berwenang memulihkan kendali dan kehidupan akan kembali normal dalam secara perlahan dalam beberapa hari mendatang. Di Almaty, beberapa transportasi umum akan kembali beroperasi pada hari Senin.
Pihak berwenang Kazakhstan menuding kekerasan itu dilakukan oleh ekstremis dan teroris, yang beberapa di antaranya mereka katakan adalah orang asing.
"Saya pikir ada semacam konspirasi yang melibatkan kekuatan penghancur domestik dan asing tertentu," kata Menteri Luar Negeri Yerlan Karin kepada televisi pemerintah, Senin, tanpa menyebut nama tersangka.
Mantan kepala Komite Keamanan Nasional Karim Masimov ditahan atas tuduhan makar pekan lalu, beberapa hari setelah Presiden Kassym-Jomart Tokayev memecatnya.
Tokayev juga telah memecat kabinetnya, mengeluarkan perintah tembak mati untuk mengakhiri kerusuhan, dan mengumumkan keadaan darurat di negara kaya minyak berpenduduk 19 juta jiwa itu.
Tokayev juga meminta blok militer pimpinan Rusia untuk mengirim pasukan, yang menurut pemerintah telah dikerahkan untuk menjaga objek-objek strategis.
Sumber: Reuters
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.