Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat bekerja sama dengan Universitas Negeri Arizona (ASU) membuka Pusat AS-ASEAN di Washington DC, pada Kamis, 14 Desember 2023 waktu setempat. Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat bidang Diplomasi Publik dan Hubungan Masyarakat Elizabeth M. Allen menyampaikan pembukaan Pusat AS-ASEAN adalah momen yang penting ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembukaan Pusat AS-ASEAN ini sudah diumumkan oleh Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris pada KTT AS-ASEAN 2023. Pusat AS-ASEAN ini akan berfungsi sebagai sentral keperansertaan AS-ASEAN dan untuk mempererat hubungan Amerika Serikat dengan ASEAN. Pusat AS-ASEAN ini, juga untuk memperkuat dukungan terhadap keterlibatan ekonomi dan budaya Amerika Serikat dengan Asia Tenggara serta membantu menghubungkan organisasi-organisasi penting di sektor swasta, institusi akademik, serta masyarakat sipil. Kegiatan-kegiatannya juga akan memperkuat upaya bersama Amerika Serikat dan ASEAN untuk mendorong kawasan Indo-Pasifik yang terbuka, terhubung, sejahtera, tangguh, dan aman.
Sejak pembentukan kemitraan dialog pada 1977, Amerika Serikat dan ASEAN telah membangun kerja sama ekstensif di berbagai bidang di bawah pilar politik-keamanan, ekonomi, dan sosial budaya. Amerika Serikat adalah sumber investasi langsung terbesar di Asia Tenggara, dan lebih dari 6.200 perusahaan Amerika Serikat berkontribusi pada total perdagangan antara Amerika Serikat dan negara-negara anggota ASEAN yang mencapai rekor USD520,3 miliar (Rp8.079 triliun) pada 2022, menciptakan 625 ribu lapangan kerja di 50 negara bagian dan terciptanya 1 juta peluang lapangan kerja di seluruh Asia Tenggara.
Kemitraan erat AS-ASEAN juga tercermin dari meningkatnya hubungan masyarakat antara Amerika Serikat dengan negara-negara anggota ASEAN yang berjumlah satu miliar jiwa, serta naiknya jumlah pelajar dari negara-negara anggota ASEAN di Negeri Abang Sam.
Di Indonesia, Wakil Menteri Allen mengamati meluasnya program Fulbright ke sekolah-sekolah agama, mendorong peningkatan pertukaran pelajar, dan menandai dekade pertama Young Southeast Asia Leaders Initiative (YSEALI) sebagai program utama kepemimpinan dan pengembangan profesional Amerika Serikat di wilayah tersebut. Allen juga mengakui kiprah beberapa anggota Kongres yang telah mengusulkan dan mendukung legislasi terkait Pusat AS–ASEAN ini.
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat berterima kasih kepada ASU atas kemitraan yang berkelanjutan serta komitmen jangka panjangnya terhadap program akademis dan studi mengenai isu-isu di Asia Tenggara dan kawasan Indo-Pasifik yang lebih luas. Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat berharap dapat lebih memperkuat kemitraan melalui berbagai program.
Pilihan Editor: Paus Fransiskus Siapkan Rencana Pemakaman Jika Meninggal Nanti
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini