Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada Peluru Nyasar ke Atap Gedung KBRI Damaskus

Peluru nyasar mengenai atap gedung KBRI Damakus hingga tembus ke ruang rapat. Beruntung seluruh WNI di sana selamat.

8 Desember 2024 | 23.35 WIB

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Perbesar
Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI pada Minggu malam, 8 Desember 2024, membenarkan terdapat pula peluru nyasar yang mengenai atap gedung KBRI Damaskus yang tembus hingga ke ruang rapat. Beruntung tidak ada WNI yang terluka akibat kejadian ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kementerian Luar Negeri dalam keterangan menjelaskan pertempuran antara kelompok pemberontak dengan tentara Suriah awalnya terjadi pada Minggu dini hari, 8 Desember 2024. Namun setelah Presiden Suriah Bashar al Assad meninggalkan Damascus, pertempuran telah berangsur mereda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kendati begitu, situasi keamanan masih sangat dinamis. Terdapat beberapa ledakan besar di sekitar kota Damascus yang berasal dari serangan udara yang diduga dilakukan Israel. Saat ini terdapat 19 WNI pekerja migran yang berada di shelter KBRI Damascus.

Berdasarkan data Imigrasi Suriah, jumlahnya WNI di Suriah tercatat 1.162 orang, yang sebagian besar adalah pekerja migran (TKI/TKW). Mereka dilaporkan berada dalam kondisi aman usai pejuang oposisi merebut Ibu Kota Damaskus pada Sabtu, 7 Desember 2024. 

Kelompok bersenjata anti-rezim Presiden Suriah Bashar Al-Assad mulai memasuki Damaskus dari sisi selatan pada Sabtu, 7 Desember 2024. Kota tersebut takluk pada kelompok oposisi pada Minggu, 8 Desember 2024, usai tentara Suriah kehilangan kendalinya.

Pertempuran di Damaskus menjadi babak akhir dari perang saudara Suriah yang berlangsung sejak 2011. Eskalasi pertempuran antara pasukan rezim dengan kelompok oposisi pecah pada 27 November lalu dari kawasan pedesaan di barat Aleppo di Suriah utara. Cepatnya pergerakan kelompok oposisi mengejutkan pasukan militer Suriah, dan rezim Al-Assad pun kehilangan kendali terhadap satu per satu wilayah di negara itu, dimulai dari Idlib, Aleppo pada 30 November, dan Hama pada 5 Desember.

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus