Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Lagos, Nigeria, membebaskan 19 perempuan dan gadis yang sebagian besar diculik dan dihamili, dari sindikat perdagangan bayi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut laporan Reuters, 1 Oktober 2019, korban berusia 15 hingga 28 tahun, telah dibawa dari seluruh Nigeria dengan dijanjikan pekerjaan, kata polisi Lagos pada Senin. Polisi menemukan empat bayi selama penggerebekan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pabrik-pabrik bayi, atau tempat-tempat seperti itu sudah dikenal luas, paling umum di beberapa bagian timur Nigeria. Para perempuan muda sebagian besar diculik oleh para tersangka dengan tujuan untuk membuat mereka hamil dan menjual bayi kepada pembeli potensial," kata juru bicara kepolisian Lagos, Bala Elkana. "Gadis-gadis itu ditipu dengan pekerjaan sebagai asisten rumah tangga di Lagos."
"Anak laki-laki dijual seharga 500.000 naira (Rp 20 juta) dan anak perempuan seharga 300.000 naira (Rp 12 juta)," lanjutnya.
Para korban dibawa ke Lagos dari negara bagian selatan dan timur Rivers, Cross River, Akwa Ibom, Anambra, Abia dan Imo.
Elkana mengatakan penggerebekan terjadi pada 19 September tetapi dirahasiakan agar polisi dapat menangkap tersangka.
Dua perempuan berusia 40 dan 54 ditangkap sehubungan dengan kasus ini. Sementara polisi masih mencari tersangka ketiga.
Salah satu perempuan yang dibebaskan, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa dia telah dihamili oleh pacarnya dan diberitahu oleh bibinya bahwa ada pekerjaan untuknya di Lagos.
Dia mengatakan seorang perempuan yang dikenalkan padanya telah membantu persalinannya ketika dia hamil tujuh bulan.
"Setelah melahirkan selama tiga hari, saat itulah polisi menggerebek tempat itu dan mengambil semuanya. Bayinya lemah dan akhirnya meninggal," katanya.
Polisi mengatakan beberapa korban dibujuk oleh tersangka untuk menjual bayi mereka.
"Beberapa diberitahu bahwa ada tempat di mana bayi dijual dan mereka datang secara sukarela. Beberapa dijanjikan pekerjaan yang ternyata palsu ketika mereka sampai di kota, dan (pedagang manusia) memaksa mereka untuk tinggal," kata Elkana, dikutip dari CNN.
Elkana mengatakan departemen investigasi kriminal negara akan mengambil alih kasus ini dan bekerja dengan agen-agen lain untuk memukimkan kembali para perempuan dan bayi-bayi mereka.
Pihak berwenang di Nigeria telah membongkar jaringan perdagangan bayi, yang biasa disebut "pabrik bayi", dan tahun lalu, pemerintah mengatakan lebih dari 162 anak-anak diselamatkan dalam beberapa penggerebekan di panti asuhan ilegal di kota.