Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - The United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) dikenal sebagai organisasi dunia yang bertujuan untuk meningkatkan gizi, kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan anak. UNICEF pertama kali didirikan pada 11 Desember 1946 untuk memberikan bantuan terhadap anak-anak saat Perang Dunia II.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kilas Balik Perjalanan UNICEF
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat pertama kali terbentuk, UNICEF memiliki nama organisasi sebagai The International Children’s Emergency Fund (ICEF). Namun, akhirnya diubah menjadi UNICEF setelah melalui tahap resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 11 Desember 1946.
Setahun berikutnya, Maurice Pate ditunjuk sebagai direktur eksekutif UNICEF. Dilansir dari Unicef.org, Pate berusaha untuk memenuhi kebutuhan anak-anak secara lebih holistik. Pate juga berkata bahwa kebutuhan anak-anak melebihi politik.
Masih saat 1947, UNICEF pertama kali bekerja sama dengan pihak swasta untuk membantu mensejahterakan kehidupan anak-anak di dunia. Tak hanya itu, UNICEF juga membuat Komite Nasional di Amerika Serikat untuk membentuk jaringan pendukung badan amal independen. Komite ini juga berguna untuk mengumpulkan dana dan mempromosikan langkah kerja UNICEF di seluruh dunia.
Salah satu upaya UNICEF untuk mendukung kesejahteraan anak-anak terlihat pada kartu ucapan yang dirilis pada 1949. Saat itu, UNICEF memiliki kartu ucapan bergambar anak-anak yang sedang berpegangan pada sebuah tali harapan. Kartu tersebut adalah salah satu tanggung jawab Komite Nasional karena berpengaruh dalam penjualan.
Pada 1950, PBB mengumumkan bahwa cakupan kerja UNICEF harus diperluas ke wilayah luar Eropa. Sebab, terdapat banyak anak-anak yang mengalami penderitaan di wilayah selain Eropa. Sejak saat itu, UNICEF mulai melakukan pelatihan teknis untuk pusat kesejahteraan ibu dan anak di 102 negara. Selain itu, UNICEF juga memperluas batuannya ke perkotaan kumuh untuk memberi manfaat kepada anak-anak. Salah satu tempatnya, yaitu India dan Bangladesh.
Pada 1990, UNICEF menyelenggarakan KTT Dunia untuk anak-anak. Acara tersebut didatangi oleh presiden dari berbagai negara untuk mendukung perjuangan anak-anak. KTT Dunia ini juga membicarakan mengenai Deklarasi Kelangsungan Hidup, Perlindungan, dan Perkembangan Anak. Setelah itu, UNICEF mendapatkan kabar baik bahwa kematian bayi dan anak telah berkurang setengah sejak Perang Dunia II.
Selama perjalanannya, UNICEF tidak pernah bekerja sendirian. Pada 1999, organisasi ini bekerjasama dengan World Health Organization (WHO) dan United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA). Mereka bertugas untuk memberikan vaksin dan layanan kesehatan bagi anak-anak yang mengalami konflik.
Pada 2018, UNICEF mendirikan sebuah kemitraan global bernama Generation Limited dan terdiri dari pembuat kebijakan, CEO, dan pemimpin masyarakat. Kemitraan ini berguna untuk menyebar kesempatan kerja, memperluas pendidikan, dan pelatihan kejuruan bagi generasi muda.
Pilihan Editor: Dampak Serangan Israel di Gaza Semakin Buruk bagi Ibu dan Anak