Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kritik Pemerintah, Perenang Olimpiade Belarusia Dihukum 12 Tahun Penjara

Aliaksandra Herasimenia, peraih medali Olimpiade tiga kali, termasuk di antara atlet elit yang melarikan diri dari Belarusia

27 Desember 2022 | 09.39 WIB

Aliaksandra Herasimenia. REUTERS/Bernadett Szabo
Perbesar
Aliaksandra Herasimenia. REUTERS/Bernadett Szabo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Minsk menjatuhkan hukuman 12 tahun penjara kepada mantan perenang Olimpiade Aliaksandra Herasimenia dan aktivis politik Alexander Opeykin. Keduanya dinyatakan bersalah karena menyerukan sanksi dan tindakan yang bertujuan merusak keamanan nasional Belarusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Mereka dinyatakan bersalah atas seruan publik untuk melakukan tindakan yang bertujuan membahayakan keamanan nasional Belarusia, termasuk penggunaan tindakan pembatasan (sanksi) terhadap Belarusia, individu dan badan hukum republik," lapor kantor berita negara BelTA, seperti dilansir Reuters Selasa 27 Desember 2022.

Hukuman kepada mantan atlet renang putri itu dijatuhkan secara in absentia.

Herasimenia, peraih medali Olimpiade tiga kali, termasuk di antara atlet elit yang melarikan diri dari Belarusia setelah tindakan keras terhadap mereka yang memprotes apa yang mereka katakan sebagai penipuan pemilihan ulang Alexander Lukashenko pada Agustus 2020.

Pengadilan juga memerintahkan penyitaan apartemen Herasimenia, mobilnya, dan US$48.700 di rekening banknya.

Sedangkan Aleksander Opeykin adalah ketua Yayasan Solidaritas Olahraga Belarusia yang bertujuan mendukung atlet yang telah ditahan dan menghadapi represi di bawah pemerintahan otoriter Lukashenko.

“Dari Agustus 2020 hingga 20 Mei 2022, melalui media dan Internet, mereka dengan sengaja menyebarkan informasi palsu dan rekayasa tentang peristiwa yang terjadi di wilayah Belarusia, tentang arah dan hasil kampanye pemilu 2020," lapor BelTA.

Pemimpin oposisi Belarusia di pengasingan Sviatlana Tsikhanouskaya mengutuk keputusan pengadilan tersebut.

"Memalukan!" kata Tsikhanouskaya di akun Twitter-nya. "Rezim tidak dapat menjangkau mereka, tetapi properti mereka di Belarusia disita, termasuk mobil & apartemen. Beginilah cara rezim mencoba menghukum lawan-lawannya di pengasingan."

Belarusia telah dijauhi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan banyak negara karena tindakan keras yang sedang berlangsung terhadap lawan politik, masyarakat sipil, dan jurnalis. Menurut kedutaan Amerika Serikat di Belarusia, ada lebih dari 1.300 tahanan politik di Belarus.

Lukashenko, sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, membantah melakukan kesalahan. Meskipun secara resmi tidak berpartisipasi dalam invasi Moskow di Ukraina, Rusia telah menggunakan wilayah Belarusia untuk melancarkan serangan multi-cabangnya.

REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus