Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Para pejabat Kyiv menuduh Moskow melakukan kejahatan perang setelah video kasar di media sosial menunjukkan beberapa tentara menembak dua personel militer yang menyerah yang muncul dari ruang istirahat di bawah todongan senjata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Video yang belum diverifikasi menunjukkan seorang tentara Ukraina keluar dari lubang perlindungan di medan perang dengan tangan terangkat dan kemudian berbaring di tanah. Prajurit kedua tersandung dan juga berbaring. Pasukan Rusia kemudian tampak melepaskan tembakan dan video pun berakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kantor Kejaksaan Agung Ukraina mengatakan: "Video tersebut menunjukkan sekelompok orang berseragam Rusia menembak, dari jarak dekat, dua prajurit tak bersenjata berseragam Angkatan Bersenjata Ukraina yang sedang menyerah."
Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen keaslian, tanggal atau lokasi klip video tersebut. Kementerian Pertahanan Rusia tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Rusia membantah melakukan kejahatan perang selama perang 21 bulan di Ukraina. Kyiv mengatakan Rusia sering melanggar aturan perang.
"Eksekusi mati terhadap mereka yang menyerah adalah kejahatan perang!" Ombudsman hak asasi manusia Ukraina Dmytro Lubinets mengatakan pada Sabtu malam, 2 Desember 2023, di platform pesan Telegram.
“Hari ini, video eksekusi tentara Ukraina yang menyerah sebagai tahanan oleh prajurit Rusia muncul secara online. Ini merupakan pelanggaran lain terhadap Konvensi Jenewa dan tidak menghormati hukum kemanusiaan internasional.”
Deepstate, sebuah blog perang populer di Ukraina yang memuat klip video tersebut, mengatakan bahwa rekaman tersebut diambil di dekat Stepove di garis depan Avdiivka di wilayah Donetsk.
Kantor Kejaksaan Agung mengatakan insiden itu terjadi di distrik Pokrovsk, wilayah luas di wilayah Donetsk yang dekat dengan Avdiivka, tempat terjadinya beberapa pertempuran paling sengit dalam beberapa pekan terakhir.
Oleksandr Shtupun, juru bicara komando militer Tavria Ukraina, mengatakan kepada situs berita Ukrainska Pravda bahwa video tersebut merupakan “konfirmasi mencolok” bahwa Rusia melanggar aturan perang setiap hari.
Pada Maret, seorang penembak jitu Ukraina terlihat ditembak mati dalam sebuah video setelah dengan menantang mengatakan "Puji Ukraina" atau "Slava Ukraini", sebuah ungkapan yang memiliki makna khusus sebagai sapaan masyarakat umum sejak dimulainya perang.
REUTERS
Pilihan Editor: Pemukim Israel Bunuh Seorang Warga Palestina Lagi