Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Lansia di Kanada Nyaris Meninggal Setelah Konsumsi Permen Ganja

Seorang lansia di Kanada mengalami serangan jantung setelah mengkonsumsi permen ganja untuk mengurangi nyeri di bagian dadanya.

12 Februari 2019 | 08.00 WIB

Kanda melegalkan ganja untuk pribadi.  [Jae C Hong/The Associated Press]
Perbesar
Kanda melegalkan ganja untuk pribadi. [Jae C Hong/The Associated Press]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang laki-laki berusia 70 tahun hampir meninggal setelah mengkonsumsi permen lollipop yang mengandung ganja. Laki-laki warga negara Kanada itu mengalami serangan jantung setelah memakan permen ganja  karena ingin mengurangi nyeri di bagian dadanya.   

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dikutip dari mirror.co.uk, Senin, 11 Februari 2019, dokter mengatakan permen ganja  mengandung 12 kali lipat tetrahy drocannabinol atau THC, salah satu komponen dalam ganja. Kandungan sebesar itu sangat tinggi bagi manusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pasien yang sudah manula itu mengalami halusinasi ketakutan dan tekanan darahnya naik. Kondisi ini juga menyebabkan naiknya hormon-hormon stres dan myocardial ischaemia, yakni semacam nyeri dari bagian jantung karena kurangnya aliran darah ke jantung. Pasien telah di diagnosa mengalami pengerasan pembuluh arteri atau pembekuan arteri.

Seorang laki-laki berusia 70 tahun hampir meninggal setelah mengkonsumsi permen lollipop yang mengandung ganja. Laki-laki warga negara Kanada itu mengalami serangan jantung setelah memakan permen ganja itu dengan harapan bisa mengurangi nyeri dibagian dadanya. Sumber: Getty Images/mirror.co.uk

Alexandra Saunders, dokter spesialis kardilologi dari Universitas Dalhousie, Kanada, mengatakan ganja bisa menjadi sarana penyembuhan bagi sejumlah pasien, khususnya mereka yang mengalami nyeri dan untuk menghilangkan mual. Namun sama seperti obat-obat pada umumnya, ganja juga mengandung risiko dan efek samping.

“Pada kasus yang baru-baru ini terjadi, dosis yang tidak pas dan konsumsi ganja secara oral oleh pasien lansia dengan penyakit cardiovascular telah menimbulkan sebuah gagal jantung,”kata Saunders.

Dokter Saunders mengatakan ganja yang kuat dapat menimbulkan risiko besar yang tidak bisa diterima oleh pasien-pasien dengan penyakit kardiovaskular.

Kanada pada Oktober 2018 telah menjadi negara kedua di dunia yang melegalkan ganja untuk keperluan hiburan setelah Amerika Serikat. Sedangkan di Inggris, beberapa obat yang mengandung ganja sudah dilegalkan untuk kepentingan medis, tetapi tetap melarang ganja untuk kepentingan hiburan. 

Ironisnya, permen-permen yang mengandung ganja dengan dosis tinggi ditemukan di toko – toko online anak-anak. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus