Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, - Televisi pemerintah Iran melaporkan bahwa mantan presiden Mahmoud Ahmadinejad bakal mencalonkan diri lagi di pemilihan presiden Juni mendatang. Rekaman siaran menunjukkan Ahmadinejad bersama para pendukungnya datang ke Kementerian Dalam Negeri dan mengisi formulir pendaftaran, seperti dikutip dari Arab News, Rabu, 12 Mei 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ahmadinejad sempat dilarang mencalonkan diri dalam Pilpres Iran 2017 oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. Namun ia tetap mendaftar dan akhirnya didiskualifikasi oleh dewan pemilihan.
Khamenei mengatakan, dia tidak akan menentang pencalonan salah satu kandidat, meski dewan pemilihan masih bisa mendiskualifikasi pencalonan Ahmadinejad. Dalam kasus ini, kembalinya Ahmadinejad, sosok populis, ke kancah politik dapat memicu ketidakpuasan di antara kelompok garis keras di Iran yang mencari sikap lebih keras terhadap barat terutama Israel dan Amerika Serikat.
Iran telah membuka pendaftaran calon presiden sejak Selasa di tengah ketidakpastian membayangi kesepakatan nuklir dan ketegangan dengan Barat.
Presiden Hassan Rouhani tidak dapat mencalonkan diri lagi karena batasan masa jabatan, namun dengan pemungutan suara hanya sebulan lagi tidak ada sosok yang difavoritkan dalam pemilihan ini. Selain itu partisipasi masyarakat diragukan akibat pandemi virus corona.
Siapa pun yang memenangkan pemungutan suara 18 Juni akan mengambil alih dari Rouhani dan bertanggung jawab kesepakatan nuklir.
Ahmadinejad saat menjadi presiden Iran kerap mendorong negaranya ke dalam konfrontasi terbuka dengan Barat mengenai program nuklir.
Di luar negeri, ia menjadi persepsi negatif Barat tentang Iran karena menyangkal Holocaust, bersikeras negaranya tidak memiliki gay atau lesbian, dan mengisyaratkan Iran dapat membangun senjata nuklir jika memilih untuk melakukannya.
Mahmoud Ahmadinejad mulai menjabat sebagai presiden Iran pada 2005 dan selesai pada 2013. Namun, meski sudah tidak menjabat, Ahmadinejad berusaha untuk menghidupkan kembali popularitasnya dengan rajin tampil di depan umum dan di media sosial
Sumber: ARAB NEWS