Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Mahmoud Ahmadinejad Mencalonkan Diri Lagi, Ujian Untuk Rezim Ulama

Mantan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad mencalonkan diri lagi untuk Pemilu Iran yang akan berlangsung Juni nanti.

12 Mei 2021 | 16.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Mahmoud Ahmadinejad (kiri) dan Hasan Rowhani. AP/Presidency Office, Ebrahim Seyyedi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad mencalonkan diri lagi untuk Pemilu Iran yang akan berlangsung Juni nanti. Dikutip dari kantor berita Reuters, Ahmadinejad mengklaim dirinya mencalonkan lagi karena ingin melibatkan rakyat dalam pengambilan keputusan di Iran.

"Kita semua harus siap untuk reformasi secara fundamental," ujar Ahmadinejad, Rabu, 12 Mei 2021.

Ahmadinejad terakhir kali memimpin Iran pada 2013 lalu. Saat itu ia turun dari kursi kepresidenan karena batas periode kepemimpinan. Penggantinya, sebagaimana diketahui, adalah Hassan Rouhani yang terlibat dalam negosiasi perjanjian nuklir Iran (JCPOA) di tahun 2015.

Menurut laporan Reuters, Ahmadinejad dan kandidat calon presiden lainnya mulai mendaftarkan diri pada hari Selasa kemarin. Adapun pemilu pada Juni nanti akan menjadi ujian rezim ulama di Iran yang citranya akhir-akhir ini terdampak oleh berbagai isu, terutama soal perekonomian.

Pendaftaran itu sendiri akan berakhir pada Sabtu nanti, termasuk proses screening terhadap para pendaftar. Mereka akan diperiksa oleh Dewan Pengawas perihal orientasi politik dan kualifikasi islaminya. Para anggota dewan pengawas adalah mereka yang dipilih langsung oleh Pemimpin Agung Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Sebagai catatan, Khamenei adalah pendukung utama Ahmadinejad ketika ia terpilih untuk kedua kalinya pada 2009 lalu. Saat itu, pemilihannya berujung pada unjuk rasa besar-besaran di mana puluhan warga tewas dan ratusan ditangkap. Unjuk rasa tersebut baru berhasil diredam setelah Prajurit Revolusi Iran turun tangan.

Dukungan Khamenei terhadap Ahmadinejad tidak berlangsung lama. Beberapa tahun kemudian, hubungan keduanya retak, dipicu langkah Ahmadinejad yang mempertanyakan wewenang Khamenei. Hal itu diyakini banyak orang berperan besar terhadap kegagalan ia mencalonkan diri pada pemilu 2017.

Jika Ahmadinejad terpilih lagi, besar kemungkinan ia akan kembali mengusung programnya dari pemilu Iran sebelumnya. Kebetulan, fokusnya saat itu juga reformasi fundemental. "Perlu ada reformasi fundamental di tiga cabang pemerintahan yaitu eksekutif, legislatif, yudikatif. Selain itu, juga pada Kantor Pemimpin Agung Iran," ujar Ahmadinejad.

Baca juga: Mahmoud Ahmadinejad Daftar Pilpres Iran

ISTMAN MP | REUTERS


Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus