Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dua jenazah ditemukan pada Senin 22 Agustus 2022 dari Masjid Imam Ali di Provinsi Karbala, Irak, setelah tanah longsor meruntuhkan sebagian bangunan ini pada Ahad lalu. Tim penyelamat melaporkan jumlah korban keseluruhan menjadi tujuh orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami menemukan dua mayat, seorang pria dan seorang wanita di bawah reruntuhan Qattarat al-Imam Ali,” kata Jawdat Abdelrahman, direktur departemen media pertahanan sipil Irak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hingga kini, jenazah yang berhasil dievakuasi dari lokasi adalah seorang anak, empat perempuan dan dua laki-laki. Sedangkan tiga anak berhasil diselamatkan dari reruntuhan dan dilarikan ke rumah sakit.
"Kami terus mencari korban lain," ujar Abdelrahman, menambahkan bahwa saksi mata melihat tubuh seorang wanita masih di bawah reruntuhan.
Juru bicara pertahanan sipil Nawas Sabah Shaker mengatakan bahwa enam hingga delapan peziarah dilaporkan terperangkap di bawah puing-puing masjid, dekat kota suci Syiah, Karbala.
Petugas penyelamat telah mencari selama dua hari setelah masjid, yang terletak di dasar dinding batu yang tinggi, sebagian terkubur ketika tanggul tanah runtuh akibat kejenuhan tanah dari kelembaban.
Ini adalah tragedi terbaru yang menimpa Irak yang kaya minyak tetapi dilanda kemiskinan. Negara itu mencoba untuk melewati dekade perang tetapi tertatih-tatih oleh kelumpuhan politik, korupsi endemik dan tantangan lainnya.
Tim penyelamat pada Ahad mengendarai buldoser melalui pintu masuk masjid, yang menyerupai setengah kubah dihias dengan ubin biru yang ditutupi tulisan Arab.
Tempat itu didedikasikan untuk Imam Ali, menantu Nabi Muhammad, yang menurut tradisi Syiah berhenti di sana bersama pasukannya dalam perjalanan menuju pertempuran pada 657 M.
Lokasi ini terletak sekitar 28 kilometer sebelah barat Karbala, Irak, yang merupakan tempat pemakaman Imam Hussein, cucu Nabi Muhammad. Syiah memandang Hussein, yang tewas dalam pertempuran pada 680 M, sebagai penerus sah Nabi Muhammad, masalah dalam jantung perpecahan dengan Islam Sunni.
SUMBER: FRANCE24