Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Demonstran Myanmar kembali turun ke jalan ketika pemimpin junta militer Jenderal Min Aung Hlaing ke Jakarta untuk menghadiri KTT ASEAN pada Sabtu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengunjuk rasa antikudeta turun ke jalan pusat kota Yangon pada Jumat. Protes ini dipimpin aktivis dari serikat mahasiswa All Burma Federation of Student Unions (ABFSU) dan gerakan pemuda di Yangon, outlet media Myanmar Now melaporkan, 23 April 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mereka berbaris di jalan Anawrahta sambil meneriakan slogan yang menentang keditaktoran militer Myanmar, tanpa ada perlawanan dari polisi atau tentara.
"Apa yang kita inginkan? Demokrasi!" mereka berteriak.
Pawai hari Jumat ditujukan untuk menghidupkan kembali protes jalanan, kata seorang penyelenggara.
"Kami berbaris di jantung kota sehingga protes di daerah perkotaan mendapatkan kembali momentumnya,” kata penyelenggara, yang enggan disebut namanya, mengatakan kepada Myanmar Now.
Twitter Gerakan Pembangkangan Sipil mengatakan demonstran Myanmar melakukan tradisi pecah kendi pada Sabtu ketika Min Aung Hlaing berangkat ke Jakarta.
"Secara tradisional, memecahkan kendi dilakukan untuk jika ada orang meninggal dan ketika membawa jenazah dari rumah ke makam. Ini berarti jasad dan rumah telah berpisah. Jangan kembali MLA. Selamat Tinggal," tulis Twitter Civil Disobedience Movement (CDM), merujuk pada Min Aung Hlaing.
Pot-breaking campaign today at the time Min Aung Hlaing went to Jakarta
— Civil Disobedience Movement (@cvdom2021) April 24, 2021
Traditionally, pot-breaking is done when a person has passed away and about to take the dead body away from home to graveyard. It means the body and home have been separated.
Don’t come back, MAL. Bye. pic.twitter.com/5wJ7nYSaDK
Dalam cuitan terpisah pada Jumat dengan tagar #MyanmarExit, CDM mengatakan pemuda Myanmar ingin KTT ASEAN sukses dan mengancam membuat Myanmar meninggalkan ASEAN jika melegitimasi junta militer.
Panglima militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Sabtu pukul 11.00 WIB. Ia disambut Duta Besar untuk RI Ei Ei Khin Aye dan Kepala Protokol Negara (KPN) Andy Rachmianto.
Hanya tujuh dari 10 pemimpin anggota ASEAN yang hadir dalam KTT. Tiga pemimpin ASEAN yang tidak hadir di antaranya PM Thailand Prayuth Chan-o-cha, Presiden Filipina Rodrigo Duterte, dan Presiden Laos Thongloun Sisoulith. Meski demikian ketiganya tetap mengirimkan delegasi ke Jakarta.
Dikutip dari Reuters, para diplomat dan pejabat pemerintah yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan banyak pemimpin ASEAN menginginkan komitmen dari Min Aung Hlaing untuk menahan pasukan keamanannya, yang menurut pengamat telah menewaskan 745 orang sejak gerakan pembangkangan sipil nasional muncul untuk menantang kudeta 1 Februari.
Para pemimpin akan bertemu secara tertutup di KTT ASEAN di Jakarta, untuk mendorong diskusi terbuka, kata dua sumber diplomatik kepada Reuters.
Panglima Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Sabtu, 24 April 2021. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Inisiatif yang sedang dipertimbangkan oleh ASEAN termasuk jeda dalam kekerasan untuk mengizinkan pasokan medis dan makanan masuk ke Myanmar, dan penunjukan utusan khusus untuk mendorong dialog antara rezim militer dan lawan-lawannya di Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), kata sumber tersebut.
Tidak ada negara di luar ASEAN yang akan hadir dalam pembicaraan tersebut, meskipun beberapa negara peserta dan utusan khusus PBB untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener, akan mengadakan pertemuan di sela-sela acara tersebut, kata sumber.
Seorang juru bicara NUG, yang dibentuk oleh anggota parlemen yang digulingkan dan beberapa kelompok etnis yang menentang junta, sebelumnya mengatakan mereka telah melakukan kontak dengan para pemimpin ASEAN, tetapi belum secara resmi diundang ke KTT ASEAN.
Junta Myanmar tidak menunjukkan tanda-tanda ingin berbicara dengan anggota pemerintah yang digulingkan, menuduh beberapa dari mereka melakukan pengkhianatan, yang bisa dihukum mati. Junta menyebut NUG sebagai organisasi yang melanggar hukum.
Assistance Association for Political Prisoners, sebuah kelompok aktivis Myanmar, mengatakan 745 orang telah dibunuh oleh pasukan keamanan pimpinan Min Aung Hlaing sejak kudeta dan 3.371 orang berada dalam tahanan.
MYANMAR NOW | TEMPO | REUTERS