Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pegawai Starbucks di Amerika Serikat Mogok Kerja

Diperkirakan lebih dari 5 ribu staf Starbucks akan melakukan aksi mogok kerja karena tak ada kesepakatan sejumlah isu dengan managemen

24 Desember 2024 | 19.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah orang mengantri diluar toko kopi "Dumb Starbucks", yang merupakan parodi dari toko Starbucks di Los Angeles, California (10/2). REUTERS/Jonathan Alcorn

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Aksi mogok kerja yang dilakukan pegawai kedai kopi Starbucks di Amerika Serikat pada Selasa, 24 Desember 2024, meluas menjadi lebih dari 300 toko. Diperkirakan lebih dari 5 ribu staf Starbucks akan melakukan aksi mogok kerja atau lima hari sebelum tutup tahun. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Serikat buruh Starbucks Amerika Serikat mewakili sekitar 525 pegawai Starbucks yang tersebar di seluruh Negeri Abang Sam. Lebih dari 60 gerai Starbucks di mayoritas 12 kota besar seperti New York, Los Angeles, Boston dan Seatle pada Senin, 23 Desember 2024, tutup.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dialog antara manajemen Starbucks dan serikat pekerja Starbucks mengalami jalan buntu dalam menyelesaikan sejumlah permasalahan seperti masalah gaji, status kepegawaian, dan jadwal kerja. Kebuntuan ini mengarah pada aksi mogok kerja.  

Serikat pekerja Starbucks mengatakan mogok kerja pada malam Natal, Selasa, 24 Desember 2024, waktu setempat, diperkirakan menjadi aksi mogok kerja terbesar yang pernah dialami Starbucks. Rangkaian aksi mogok kerja ini memperlihatkan kekuatan para pekerja. 

“Ini baru permulaan,” kata seorang Barista di serikat pekerja Starbucks, yang tidak mau dipublikasi identitasnya.    

Terkait aksi mogok kerja ini, Juru bicara Starbucks pada Senin, 23 Desember 2024, mengatakan gerai-gerai Starbucks akan tetap beroperasi dan melayani konsumen. Starbucks memperkirakan dampak akibat mogok kerja ini tidak akan besar terhadap keseluruhan operasional. Starbucks punya lebih dari 10 ribu gerai di seluruh Amerika Serikat. 

“Kami siap untuk melanjutkan negosiasi ketika serikat pekerja kembali mengajukan penawaran,” demikian keterangan Starbucks. Starbucks yang berkantor pusat di Seattle sebelumnya mengatakan delegasi serikat pekerja Starbucks terlalu dini mengakhir sesi negosiasi. 

Pada awal bulan ini, serikat pekerja Starbucks menolak sikap perusahaan yang tak bisa menaikkan gaji dan jaminan 1.5 persen kenaikan gaji dalam tahun-tahun mendatang. Starbucks juga belum menyampaikan proposal kinerja perusahaan terhadap dampak ekonomi Amerika Serikat pada para pekerjanya.   

Sumber: Reuters 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus