Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Upacara pemakaman pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh akan diadakan di Qatar. Haniyeh, kepala politik Hamas, akan dimakamkan pada hari Jumat di sebuah pemakaman di Lusail, utara Doha, setelah salat jenazah di Masjid Imam Muhammad bin Abdul Wahhab.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hamas mengatakan bahwa para pemimpin Arab dan Islam serta perwakilan dari faksi Palestina lainnya dan anggota masyarakat akan menghadiri acara pemakaman Ismail Haniyeh di ibu kota Qatar di Doha. Selama in Ismail Haniyeh tinggal di Qatar bersama dengan perwakilan dari Hamas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Israel tidak mengomentari secara langsung pembunuhan Haniyeh dan seorang pengawalnya dalam serangan dini hari di Teheran, Iran. Meski demikian, Israel telah dituduh oleh Hamas, Iran dan pihak lain atas serangan itu.
Pembunuhan pemimpin Hamas itu terjadi beberapa jam setelah Israel menyerang daerah pinggiran selatan Beirut. Serangan itu menewaskan Fuad Shukr, komandan militer kelompok Hizbullah di Lebanon yang berpihak pada Iran. Israel telah mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap Shukr.
Hamas menyerukan kemarahan yang meluap bertepatan dengan pemakaman di Doha. Setelah salat Jumat setiap masjid memprotes pembunuhan Haniyeh serta perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza.
Turki dan Pakistan telah mengumumkan hari berkabung untuk menghormati pemimpin Hamas.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memimpin doa pada hari Kamis saat ribuan pelayat memberikan penghormatan terakhir mereka dalam upacara pemakaman umum untuk Haniyeh di Teheran. Sebelumnya, Khamenei mengancam akan memberikan hukuman berat atas pembunuhan Ismail Haniyeh.
Qatar telah menjadi tuan rumah biro politik Hamas dengan restu Amerika Serikat sejak 2012 menyusul penutupan kantor kelompok itu di Damaskus, Suriah. Haniyeh memainkan peran kunci dalam pembicaraan untuk kemungkinan gencatan senjata di Gaza dan bekerja dengan mediator Qatar dalam negosiasi selama berbulan-bulan bersama Mesir dan AS.
Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Kamis malam bahwa pembunuhan Ismail Haniyeh "tidak membantu" meredakan situasi di Gaza. Biden justru sangat khawatir tentang meningkatnya ketegangan di kawasan itu.
Gedung Putih mengatakan Biden berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melalui telepon pada hari Kamis. Ia berjanji mempertahankan keamanan Israel dari semua ancaman Iran.
Perdana Menteri Qatar mengatakan pembunuhan itu telah membuat proses mediasi perang Gaza diragukan. "Bagaimana mediasi bisa berhasil jika satu pihak membunuh negosiator di pihak lain?" kata Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani di platform media sosial X.
AL JAZEERA
Pilihan editor: Petinggi Hamas dan Hibullah Dibunuh, Netanyahu Umumkan Israel Siaga Tinggi