Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Perang di Ukraina, Indonesia Kejar Peluang Ekspor Barang Substitusi ke Korsel

Indonesia berusaha memenuhi barang substitusi, yang selama ini biasa diimpor Korea Selatan dari Rusia. Salah satunya batu bara.

2 Juni 2022 | 11.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Duta Besar RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistyanto. Sumber: TEMPO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistyanto berkomitmen meningkatkan nilai perdagangan Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) hingga dua kali lipat dibanding tahun lalu. Pada 2021, nilai perdagangan Indonesia – Korea Selatan sebesar USD 17 miliar dan pada tahun ini ditargetkan bisa naik menjadi USD 30 miliar (Rp436 miliar).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

   

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di antara cara yang ditempuh untuk meningkatkan nilai perdagangan itu adalah mengambil kesempatan komoditas yang bisa disubtitusi oleh Indonesia. Hal ini berkaca pada kondisi, di mana ada sejumlah negara yang terganggu oleh dampak perang.  

 

“Ini kesempatan komoditasnya, bisa kita subtitusi. Misalnya batu bara, CPO yang akan kita coba langsung masuk ke Korea Selatan,” kata Duta Besar Sulistyanto, saat menyambut rombongan wartawan dalam program ‘Indonesia Next Generation Journalist Network on Korea’, Senin, 30 Mei 2022 di Seoul.  

 

Duta Besar RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistyanto. Sumber: Sekar Suci/TEMPO

 

Sulistyanto menjelaskan pernah mendapat laporan dari seorang trader, yang mensuplai sekitar 29 juta ton batu bara per tahun ke Korea Selatan dan seluruh dunia, walau pun dengan harga yang sedang tinggi-tinggi nya. 

 

Batu bara yang dibutuhkan oleh Korea Selatan adalah yang berkalori tinggi, sedangkan batu bara Indonesia banyak yang tidak setinggi itu kalorinya (seperti yang di minta Korea Selatan). Maka Korea Selatan banyak mengambil batu bara dari Australia dan Rusia.

 

“Apakah kita bisa merebut pasar batu bara Rusia ? Bisa atau tidaknya, arah ke sana sudah ada,” kata Sulistyanto. 

 

Dalam suatu rapat antara Duta Besar Sulistyanto dengan Menteri Pedagangan Korea Selatan, disampaikan bahwa Indonesia siap mensubtitusi kekurangan pasokan batu bara yang ditinggalkan oleh negara yang sedang berperang. 

 

Secara bilateral Indonesia dan Korea Selatan akan tetap mempertahankan hubungan di bawah pemerintahan yang Korea Selatan yang baru, Yoon Suk-yeol. Presiden Yoon sudah dikonfirmasi akan hadir dalam KTT G20 November 2022 mendatang di Bali, begitu pula dengan Menteri Perdagangan Korea Selatan yang Park Jin.

 

 

 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus