Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan di Provinsi Ontario, Kanada, pada Kamis, 19 Mei 2021, memutuskan bahwa Iran harus memberikan ganti-rugi pada keluarga korban yang tewas dalam pesawat Ukraine International Airlines 752 (PS752), yang jatuh ditembak pasukan Garda Revolusi Iran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kejadian ini terjadi pada Januari 2020, tak lama setelah burung besi tersebut lepas landas dari bandara di Tehran, Iran. Sebanyak 176 penumpang dan awak dalam pesawat itu tidak ada yang selamat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengadilan Tinggi Ontario menemukan adanya probabilitas yang seimbang kalau serangan rudal itu dilakukan dengan sengaja. Hal itu berdasarkan bukti tertulis yang disorongkan tim pengacara keluarga para korban, yang beberapa memutuskan mengajukan gugatan.
Iran tidak membela diri dalam persidangan tersebut. Iran pun belum memberikan keterangan atas putusan pengadilan itu.
Hakim tidak menyebutkan berapa besar ganti rugi yang harusnya dibayarkan Iran, di mana hal ini akan diputuskan pada sidang berikutnya. Ketika gugatan ini dimasukkan, para penggugat setidaknya meminta C$ 1,5 miliar uang kompensasi (Rp 17 triliun).
Iran sebelumnya telah mengatakan jatuhnya pesawat itu karena sebuah kesalahan oleh pasukan militernya yang sedang siaga selama konfrontasi dengan Amerika Serikat.
Kanada tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Iran dan mengklaim permasalahan ini mungkin bakal panjang dan berbelit-belit, namun ada yang sudah dirampungkan. Gugatan hukum diajukan untuk menggugat Pemimpin Iran tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, para komandan Garda Revolusi Iran dan beberapa pihak lainnya.
Sumber: Reuters