Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Emir Qatar menyerukan gencatan senjata dalam perang Israel-Hamas di Gaza dan Israel Hizbullah di Lebanon dan menekankan pentingnya mendirikan negara Palestina, pada pertemuan dengan para pemimpin Uni Eropa di Brussels, Belgia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Aljazeera, Uni Eropa yang beranggotakan 27 negara berupaya untuk bekerja sama lebih erat dengan Dewan Kerjasama Teluk (GCC) yang menyatukan Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab dalam menangani konflik di Timur Tengah dan Ukraina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam sambutan pembukaan di pertemuan puncak Uni Eropa-GCC pertama pada hari Rabu, 16 Oktober 2024, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dari Qatar menggarisbawahi perlunya menciptakan negara Palestina yang “berdaulat dan merdeka” yang hidup berdampingan dengan Israel. Ia juga menyerukan gencatan senjata dalam perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza dan Lebanon .
"Perang yang menghancurkan yang dilancarkan Israel hari ini terhadap Palestina dan Lebanon menjadikan kejahatan perang sebagai sesuatu yang normal. Itu adalah sesuatu yang tidak dapat kami terima," kata Al Thani.
Dikutip dari Reuters, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani juga mengatakan pada Rabu, 16 Oktober 2024 bahwa tidak ada pembicaraan atau keterlibatan dengan pihak mana pun selama tiga hingga empat minggu terakhir untuk mengamankan gencatan senjata di Gaza.
"Mengenai prospek negosiasi, pada dasarnya dalam tiga hingga empat minggu terakhir, tidak ada pembicaraan atau keterlibatan sama sekali, dan kita hanya bergerak dalam lingkaran yang sama dengan diamnya semua pihak," kata Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani kepada wartawan di akhir pertemuan puncak antara UE dan GCC di Brussels dikutip dari Reuters.
"Kita hanya bergerak dalam lingkaran yang sama dengan diamnya semua pihak," tambahnya seperti dikutip dari breakingthenews.net.
Sebelumnya, Israel dilaporkan telah berkomitmen untuk meningkatkan kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza setelah Washington mengeluarkan ultimatum untuk menghentikan pasokan senjata ke Israel jika situasi di daerah kantong Palestina itu tidak membaik.
Dilansir dari Aljazeera, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen memperingatkan adanya eskalasi perang di Timur Tengah dan menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan Lebanon.
“Perang Rusia melawan Ukraina dan serangan teroris yang dipimpin Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober telah merusak keamanan regional di Eropa dan Teluk,” katanya.
“Kita perlu mengerahkan segala daya dan kemampuan diplomatik kita untuk menghentikan eskalasi yang sangat berbahaya ini, dengan Iran yang melancarkan serangan balistik besar-besaran terhadap Israel, atau Houthi yang menyerang kapal-kapal kita,” tambahnya.
REUTERS I ALJAZEERA I BREAKING THE NEWS
Pilihan editor: Dua Drone dari Lebanon Lagi-lagi Berhasil Menembus Pertahanan Udara Israel