Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rusia menuding kebocoran yang memuntahkan gas ke Laut Baltik dari pipa Nord Stream ke Jerman merupakan hasil dari terorisme yang disponsori negara. Tuduhan itu muncul setelah seorang pejabat Uni Eropa mengatakan insiden itu secara mendasar mengubah sifat konflik Rusia Ukraina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Uni Eropa sedang menyelidiki penyebab kebocoran di jalur pipa Nord Stream 1 dan 2 yang dipimpin Gazprom (GAZP.MM). Uni Eropa mengatakan mencurigai adanya sabotase di balik kerusakan di lepas pantai Denmark dan Swedia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Empat hari setelah kebocoran pertama kali terlihat, masih belum jelas siapa yang mungkin berada di balik serangan terhadap jaringan pipa yang dibangun oleh Rusia dan Eropa senilai miliaran dolar itu. "Ini terlihat seperti aksi terorisme, mungkin di tingkat negara. Sangat sulit untuk membayangkan bahwa tindakan terorisme semacam itu bisa terjadi tanpa keterlibatan suatu negara," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, dikutip dari Reuters, Jumat, 30 September 2022.
Rusia menyebut Amerika Serikat mengambil keuntungan atas masalah ini. Moskow sebelumnya mengatakan kebocoran terjadi di wilayah yang sepenuhnya di bawah kendali badan intelijen Amerika Serikat.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan dalam jumpa pers bahwa Washington dapat meningkatkan penjualan gas alam cair (LNG) jika jaringan pipa tidak digunakan. Tetapi saluran berita Amerika Serikat, CNN, mengutip tiga sumber, melaporkan bahwa pejabat keamanan Eropa telah mengamati kapal dan kapal selam yang didukung Angkatan Laut Rusia tidak jauh dari kebocoran.
Saat diminta untuk mengomentari laporan CNN, Peskov mengatakan ada kehadiran NATO yang jauh lebih besar di daerah itu.
Zakharova meminta Uni Eropa objektif menyelidiki kasus ini. Dia menyerukan, Washington harus menjelaskan sendiri pernyataan Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Februari lalu mengenai Nord Stream 2.
Gedung Putih telah menolak tuduhan Rusia bahwa mereka bertanggung jawab atas kerusakan Nord Stream. Kantor Biden menjelaskan, komentar presiden mengacu pada upaya untuk mengamankan sertifikasi untuk membawa Nord Stream 2 ke penggunaan komersial.
Operator mengatakan kepada Reuters, kebocoran dari pipa Nord Stream 1 kemungkinan akan dihentikan pada Senin mendatang. Namun juru bicara Nord Stream AG mengatakan tidak mungkin memberikan perkiraan apa pun untuk operasi pipa di masa depan sampai kerusakan itu dihitung.
Rusia telah menghentikan pengiriman melalui Nord Stream 1, dengan mengatakan sanksi Barat telah menghambat operasi. Sementara tidak ada pipa yang memasok gas ke Eropa ketika kebocoran pertama kali terdeteksi, keduanya memiliki gas di dalamnya.
Tanggapan Uni Eropa
Uni Eropa memperingatkan bahwa pihaknya akan memberikan tanggapan keras jika ada lebih banyak serangan. Para pemimpin Uni Eropa akan membahas konsekuensi kerusakan ini minggu depan pada pertemuan puncak di Praha.
Blok itu menekankan perlunya melindungi infrastruktur energi. Kendati demikian Uni Eropa telah menghindar saat ditanya rincian kerugian yang diakibatkan kebocoran itu.
Para pemimpin Uni Eropa akan membahas sanksi kedelapan terhadap Rusia yang telah diusulkan oleh Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Paket itu termasuk pembatasan perdagangan yang lebih ketat, lebih banyak daftar hitam, dan batas harga minyak untuk negara ketiga.
Pejabat Uni Eropa mengatakan dia mengharapkan blok 27 negara untuk menyetujui bagian dari paket sanksi sebelum KTT, seperti daftar hitam individu tambahan dan beberapa pembatasan perdagangan berkaitan dengan baja serta teknologi.
"Ini mengubah secara mendasar sifat konflik seperti yang telah kita lihat sejauh ini, seperti mobilisasi, dan kemungkinan pencaplokan," kata pejabat Uni Eropa, yang tidak ingin disebutkan namanya.
REUTERS