Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Seremban – Siswa sekolah dasar di Malaysia mengerjakan pembuatan gaun pelindung diri dari virus Corona bagi petugas kesehatan sebagai pekerjaan di rumah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Siswa bernama Nur Afia Qistina Zamzuri, misalnya, menjahit gaun untuk alat pelindung diri ini saat dia mendengar ada permintaan bantuan tenaga pembuatan gaun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya merasa sedih. Jadi saya beritahu ibu saya saya ingin membantu," kata Nur Afia kepada Reuters di rumahnya di daerah Kuala Pilah, Negeri Sembilan, Malaysia, seperti dilansir Reuters pada Senin, 11 Mei 2020.
Nur Afia memang memiliki kepandaian menjahit, yang dipelajarinya sejak berusia lima tahun.
Ibunya yaitu Hasnah Hud berprofesi sebagai penjahit untuk mencari nafkah keluarga.
Ini membuatnya bisa menjahit empat gaun pelindung diri per hari.
Sehari-hari, Nur Afia mengikuti kelas belajar online karena sekolah masih ditutup.
Diapun menghabiskan waktunya bermain dan mengerjakan jahitan gaun itu dengan menggunakan mesin jahit di rumahnya.
Menurut Afia, dia telah menjahit 130 gaun medis ini sejak awal Maret.
Gaun-gaun itu disalurkan kepada dua ruah sakit di kotanya.
Kegiatan menjahit ini menjadi tantangan tersendiri karena Nur Afia juga menjalankan ibadah puasa pada Ramadan ini.
“Namun, puasa tidak menghentikannya menjahit gaun medis ini, yang dikerjakan setelah sahur,” begitu dilansir Reuters.
Malaysia mencatat ada sekitar 6.600 kasus infeksi virus Corona dengan jumlah korban meninggal lebih seratus orang.
Pemerintah menerapkan pembatasan kegiatan sosial dan ekonomi sejak 18 Maret 2020 untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19. Sejumlah pembatasan pergerakan publik ini mulai dilonggarkan sejak awal bulan.