Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Warga Nakhon Ratchasima berbondong bondong memberikan sumbangan untuk puluhan korban penembakan di Thailand. Berdasarkan keterangan dari gubernur setempat, Wichian Chantharanothai, sumbangan yang masuk sudah mencapai angka 23,2 juta Baht atau setara Rp10,2 miliar per pagi tadi, Selasa, 11 Februari 2020
"Pemerintah juga akan menyediakan 300 ribu Baht (Rp131 juta) sebagai bantuan awal untuk keluarga korban, " ujar Chantharanothai yang berjanji akan memeastikan seluruh sumbangan sampai ke keluarga korban tanpa ada yang hilang sepeser pun.
Chantharanothai melanjutkan, pemberian bantuan kepada keluarga korban bukan satu-satunya fokus pemerintah daerah saat ini. Ia menyatakan, pihaknya sudah menghubungi perwakilan perusahaan daerah dan swasta untuk memastikan kegiatan ekonomi di Nakhon Ratchasima tetap berjalan seperti biasa.
"Perdana menteri Prayut Chan-o-cha khawatir soal kondisi mereka yang terdampak (penembakan di Thailand). Dia sudah meminta kami untuk memastikan mereka semua tertolong," uiar Chantharanothai.
Sebagaimana diketahui, insiden penembakan di Thailand terjadi akhir pekan lalu, tepatnya di Mal Terminal 21, Nakhon Ratchasima. Seorang desertir bernama Jakrapanth Thomma membunuh puluhan pengunjung mal tersebut dengan senapa mesin yang ia bawa. Berdasarkan data dari pemerintah Thailand, Thomma membunuh 30 orang dan melukai 58 pengunjung mal.
Insiden penembakan itu sendiri berlangsung selama 17 jam, dari hari Sabtu hingga Ahad. Aksi Thomma baru berhenti ketika satuan militer Second Army Region menembaknya karena yang bersangkutan enggan bersikap kooperatif. Ironisnya, Second Army Region adalah satuan militer tempat ia mengabdi sebelumnya.
ISTMAN MP | BANGKOK POST
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini