Survei: Partai Buruh Australia Diminta Keluar dari Pemerintahan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah survey yang dipublikasi pada Senin, 17 Februari 2025, mengungkap sebagian besar warga Australia ingin Partai Buruh yang berkuasa saat ini, keluar dari pemerintahan. Hasil survei ini menjadi sinyalemen buruk bagi Perdana Menteri Australia Anthony Albanese yang ingin mencalonkan lagi dalam pemilu Australia yang tinggal hitungan bulan.

Survey yang dilakukan surat kabar The Australian mengungkap parlemen yang menggantung akan menjadi hasil yang paling mungkin jika yang terungkap dalam survei ini menjadi kenyataan. Jika tidak ada aral melintang, pemilu Australia akan diselenggarakan pada Mei 2025. 

Sekitar 53 persen dari 1.244 responden mengatakan tidak yakin Partai Buruh pantas untuk terpilih lagi, di mana dukungan untuk Albanese menyentuh rekor terendah. Hanya sekitar 34 persen responden yang mendukung agar Partai Buruh terpilih kembali.    

Partai Buruh di bawah kepemimpinan Albanese saat ini terseok-seok untuk mendapatkan dukungan meskipun ada sejumlah cara untuk menyenangkan warga Australia dan para pelaku usaha di sana yang sedang bergulat dengan tingginya biaya hidup dan upaya untuk meningkatkan lapangan kerja.

Bank sentral Australia telah mempertahankan kebijakan moneter yang ketat, juga mempertahankan suku bunga 4.35 persen selama lebih dari setahun yang kemudian berdampak pada target inflasi sebesar 2 persen – 3 persen sambil mempertahankan upaya menciptakan lapangan kerja. Namun inflasi inti kini hampir kembali ke kisaran target Bank sentral Australia dan pasar secara luas memperkirakan bank sentral pada Selasa, 18 Februari 2025, untuk pertama kalinya akan memangkas  suku bunga sejak akhir 2020.