Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga tentara AS terluka ketika mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui dermaga yang baru dibangun di Pantai Mediterania. Satu di antara ketiganya, dilaporkan terluka parah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Insiden tersebut terjadi pada Kamis, 23 Mei 2024. Ini menandai insiden pertama sejak pasukan AS mulai menggunakan dermaga baru untuk pengiriman bantuan awal bulan ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dua anggota tentara AS menderita luka ringan dan dapat kembali bertugas, sementara orang ketiga harus dievakuasi ke rumah sakit Israel untuk mendapatkan perawatan, menurut Wakil Kepala Komando Pusat AS (CENTCOM) Laksamana Madya Brad Cooper kepada wartawan.
Cooper tidak memberikan rincian bagaimana insiden itu terjadi. Prajurit yang terluka paling parah saat bekerja di kapal lepas pantai. Pejabat militer yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa anggota militer tersebut sedang bekerja di galangan kapal dan terluka parah.
Militer AS membangun dermaga sementara untuk memfasilitasi pengiriman makanan dan bantuan kemanusiaan lainnya ke Jalur Gaza. Lebih dari 35.000 orang telah terbunuh di daerah kantong Palestina sejak perang Israel-Hamas dimulai pada bulan Oktober, menurut otoritas kesehatan Gaza. Program Pangan Dunia (WFP) melaporkan pekan lalu bahwa warga Gaza menderita “kelaparan besar-besaran” karena tidak cukupnya bantuan yang masuk ke daerah kantong yang terkepung di tengah pemboman Israel.
Kapal-kapal AS menyalurkan bantuan dari kelompok-kelompok kemanusiaan dan negara-negara donor melalui Siprus ke dermaga terapung sekitar dua mil di lepas pantai Gaza. Kiriman tersebut kemudian dimuat ke truk dan diangkut dengan perahu Angkatan Darat AS ke dermaga baru. Dari sana, pekerja bantuan membawa pasokan ke pusat distribusi di Gaza.
Lebih dari 820 metrik ton bantuan telah dikirimkan oleh personel AS pada hari Rabu, kata CENTCOM . Dari jumlah tersebut, 150 metrik ton tiba pada hari Rabu. Namun, hanya sekitar 60 persen pasokan yang sampai dari titik transfer pesisir ke gudang PBB.
Pengiriman melalui darat ditangguhkan selama dua hari karena beberapa truk dijarah oleh warga Palestina setelah meninggalkan pantai. Operasi lepas pantai juga gagal mencapai kecepatan yang diharapkan. Militer AS pada awalnya berencana untuk mengangkut sekitar 500 ton per hari dan meningkatkan volumenya seiring berjalannya waktu. Total hari Rabu adalah 70 persen di bawah target awal.
Pengoperasian dermaga dilaporkan menelan biaya US$ 320 juta dan melibatkan 1.000 anggota militer AS. Presiden AS Joe Biden bersikeras bahwa tidak ada pasukan Amerika yang akan memasuki Gaza.
RUSSIA TODAY
Pilihan editor: Viral Ayah Berlutut Minta Maaf ke Putrinya karena Tak Bisa Belikan IPhone