Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

TKI Hilang Kontak 13 Tahun di Yordania Akhirnya Pulang

TKI hilang kontak asal Indramayu yang bekerja ke Yordania dan hilang kontak 13 tahun, akhirnya pulang ke kampung halaman dalam kondisi sehat.

12 Agustus 2018 | 05.21 WIB

Kedutaan Besar Indonesia di Amman, Yordania, memulangkan seorang tenaga kerja perempuan berinisial DT, 30 tahun, asal Indramayu. Sumber: dokumen KBRI Yordania.
Perbesar
Kedutaan Besar Indonesia di Amman, Yordania, memulangkan seorang tenaga kerja perempuan berinisial DT, 30 tahun, asal Indramayu. Sumber: dokumen KBRI Yordania.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Indonesia di Amman, Yordania, memulangkan seorang TKI berjenis kelamin perempuan berinisial DT, 30 tahun, asal Indramayu. DT merupakan TKI hilang kontak selama 13 tahun dan pada 11 Agustus 2018 akhirnya tiba di Jakarta.

Kementerian Luar Negeri dalam keterangan tertulis menjelaskan sejak diterima aduannya TKI hilang DT pada awal 2018, KBRI Amman melakukan upaya pencarian dengan berbagai cara. Selain melalui simpul-simpul masyarakat Indonesia yang ada di Yordania, dalam pencarian DT KBRI juga melibatkan pengacara KBRI Amman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

DT berangkat ke Yordania pada 2005, saat usianya belum lagi genap 17 tahun. DT direkrut oleh sponsor atau calo tetangga desanya berisial JI. DT diberangkatkan ke Yordania oleh dua perusahaan penempatan berbeda yang berkantor di Jakarta Timur menggunakan visa turis.

Sejak tiba di Yordania, agen yang menerima DT mempekerjakan DT kepada majikan yang berganti-ganti, tidak pernah dilaporkan ke KBRI, tidak pernah diperpanjang paspornya, tidak dibuatkan ijin tinggal dan tidak pernah diberikan kesempatan komunikasi dengan keluarga. DT bahkan saat ini terlantar karena agen pengerah tenaga kerja di Yordania yang mendatangkannya dari Indonesia sudah ditutup.

“Jujur saja rasanya seperti menerima tugas mission impossible, karena mencari seseorang di luar negeri nyaris tanpa data apapun yang dapat dijadikan rujukan. Tapi karena rasa kepedulian serta keberpihakan, seluruh Tim Perlindungan WNI KBRI Amman bekerja keras mencari tahu keberadaan DT tanpa kenal lelah,” kata Andy Rachmianto, Duta Besar RI untuk Kerajaan Yordania.

Pada sekitar April 2018, jejak keberadaan DT akhirnya tercium. Namun demikian, upaya mengontak dan mengambil DT dari majikannya tidak mudah karena majikan kurang bekerja sama. Saat ditemukan, DT dalam keadaan sehat namun sama sekali tidak bisa lagi berbahasa Indonesia karena jarang berkomunikasi dengan orang Indonesia.

Sembari menunggu pemenuhan hak-haknya, selama di penampungan KBRI Amman, DT berkesempatan belajar kembali menggunakan Bahasa Indonesia dan melakukan penyesuaian-penyesuaian lainnya sebelum pulang.

“Rasanya aku tidak akan pernah kembali ke Indonesia dan bertemu kembali dengan keluargaku. Aku sudah pasrah dan tidak tahu harus berbuat apa. Terima kasih KBRI sudah merubah hidup aku,” kata DT.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan pihaknya setiap bulan menerima sembilan laporan TKI hilang kontak. Umumnya laporan yang masuk itu minim petunjuk atau tak banyak data yang bisa dijadikan rujukan. Seperti hanya menginformasikan nama, tahun keberangkatan dan negara tujuan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus