Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita Top 3 Dunia pada Ahad 2 Maret 2025 diawali oleh dukungan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer kepada Presiden Volodymyr Zelensky.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara di urutan kedua, Cina dan Pakistan telah menandatangani perjanjian yang membuka jalan bagi seorang astronot Pakistan untuk menjadi warga negara asing pertama yang mengunjungi stasiun luar angkasa Tiongkok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun di urutan ketiga, Tentara Israel telah membunuh 16 anak Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat sejak awal 2025, meskipun mereka “tidak menimbulkan ancaman nyata bagi tentara,” kata sebuah organisasi hak asasi manusia internasional.
Berikut berita Top 3 Dunia selengkapnya.
1. Temui Zelensky, PM Inggris Berikan Dukungan Penuh untuk Ukraina
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menegaskan kembali dukungan penuh negaranya kepada Ukraina saat menerima Presiden Volodymyr Zelensky di London, pada Sabtu waktu setempat seperti dilansir Anadolu.
Presiden Ukraina tiba di London, untuk bertemu PM Starmer dan menghadiri KTT terkait Ukraina pada Ahad 2 Maret 2025. KTT tersebut akan dihadiri sejumlah pemimpin Eropa.
Baca berita selengkapnya di sini
2. Pertama Kali, Cina Ajak Astronot Pakistan ke Stasiun Ruang Angkasanya
Cina dan Pakistan telah menandatangani perjanjian yang membuka jalan bagi seorang astronot Pakistan untuk menjadi warga negara asing pertama yang mengunjungi stasiun luar angkasa Tiongkok.
Seperti dilansir Antara pada Ahad 2 Maret 2025, perjanjian yang ditandatangani Badan Rekayasa Antariksa Berawak Cina (CMSEO) dan Komisi Penelitian Luar Angkasa dan Atmosfer Atas Pakistan (SUPARCO) ini menandai tonggak sejarah, karena ini adalah pertama kalinya Cina akan memilih dan melatih astronot asing.
Baca berita selengkapnya di sini
3. Tentara Israel Bunuh 16 Anak Palestina di Tepi Barat sejak Awal 2025
Tentara Israel telah membunuh 16 anak Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat sejak awal 2025, meskipun mereka “tidak menimbulkan ancaman nyata bagi tentara,” kata sebuah organisasi hak asasi manusia internasional.
“Kegagalan untuk meminta pertanggungjawaban tentara Israel atas pelanggaran yang mereka lakukan terhadap warga Palestina, telah secara efektif memberi mereka lampu hijau untuk melanjutkan tindakan mereka,” Ayed Abu Eqtaish, direktur program akuntabilitas Defense for Children International, mengatakan kepada Anadolu pada Sabtu.
Baca berita selengkapnya di sini
ANADOLU | ANTARA