Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Top 3 Dunia: Rusia Pakai Rudal Korut ke Ukraina, AS Sebut ISIS Pelaku Bom Maut di Iran

Top 3 dunia adalah Iran menangkap tersangka pengeboman maut hingga Rusia yang dituduh memakai rudal Korea Utara ke Ukraina.

7 Januari 2024 | 06.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia kemarin dimulai pengadilan AS menjatuhi hukuman 14 bulan penjara terhadap bekas petugas kepolisian Colorado. Ia dianggap berperan terhadap tewasnya seorang pemuda kulit hitam Elijah McClain pada 2019.

Berita kedua adalah Rusia untuk pertama kalinya menyerang Ukraina dengan rudal yang dipasok oleh Korea Utara. Terakhir dari top 3 dunia AS menyebut ISIS berada di balik serangan bom maut di Iran. 

Berikut selengkapnya: 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Kasus Tewasnya Pemuda Kulit Hitam Elijah McClain, Polisi Pelaku Divonis 14 Bulan Penjara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seorang bekas petugas kepolisian Colorado dijatuhi hukuman 14 bulan penjara karena perannya dalam tewasnya seorang pemuda kulit hitam Elijah McClain pada 2019. Polisi menangkap pemuda itu, meski tidak dicurigai melakukan kejahatan apa pun, dan memperlakukannya dengan kasar sebelum  paramedis menyuntiknya dengan obat penenang kuat sehingga akhirnya meninggal.

Mantan petugas polisi Aurora Randy Roedema, 41 tahun, yang menghadapi ancaman hukuman tiga tahun penjara, dinyatakan bersalah oleh juri pada bulan Oktober atas pembunuhan karena kelalaian dan penyerangan tingkat tiga. Juri yang sama memutuskan polisi lainnya, Jason Rosenblatt, 35 tahun, tidak bersalah dalam persidangan bersama.
 
Hakim Mark Warner menjatuhkan hukuman 14 bulan penjara kepada Roedema atas tuduhan penyerangan tingkat tiga. Dia juga memerintahkan masa percobaan empat tahun dan 90 hari penjara, untuk dijalani bersamaan dengan hukuman penyerangan, untuk pembunuhan karena kelalaian.

Roedema tidak langsung ditahan. Dia memiliki waktu hingga 22 Maret untuk menyerahkan diri ke penjara Adams County.

"Pengadilan terkejut dengan apa yang tampak sebagai ketidakpedulian terhadap penderitaan Elijah McClain," kata Warner sebelum menjatuhkan hukuman.
 
Sheneen McClain, ibu dari remaja berusia 23 tahun tersebut, berbicara kepada hakim sebelum hukuman diumumkan, mengatakan bahwa dia mencari tanda-tanda penyesalan saat menjalani persidangan terhadap orang-orang yang membunuh putranya.

“Saya tidak menemukannya,” katanya. “Saya telah mendengarkan persidangan untuk melihat apakah saya dapat mendengarnya dari suara mereka, namun saya malah mendengar kebohongan dan menyalahkan orang lain atas kekejaman yang mereka lakukan.”

Roedema menyampaikan belasungkawa kepada keluarga McClain di pengadilan pada hari Jumat. Dia tidak meminta maaf atas kematian Elijah McClain dan mengatakan dia mengambil tindakan yang dia lakukan karena dia mengikuti prosedur.
 
Berita selengkapnya klik di sini.



3. Kyiv Klaim Rusia Mulai Tembakkan Rudal Korut ke Ukraina

Rusia untuk pertama kalinya menyerang Ukraina dengan rudal yang dipasok oleh Korea Utara selama invasi mereka, kata asisten presiden Ukraina Mykhailo Podolyak pada Jumat. Tudingan ini menguatkan pernyataan Amerika Serikat sebelumnya.

“Tidak ada lagi penyamaran… sebagai bagian dari perang genosida, Federasi Rusia untuk pertama kalinya menyerang wilayah Ukraina dengan rudal yang diterima dari Korea Utara,” tulis Podolyak di media sosial X.

Podolyak tidak memberikan bukti bahwa rudal tersebut berasal dari Korea Utara. Dalam pernyataannya pada Kamis, Washington mengutip data intelijen yang telah dideklasifikasi.

“(Rusia) menyerang warga Ukraina dengan rudal yang diterima dari negara di mana warganya disiksa di kamp konsentrasi karena memiliki radio yang tidak terdaftar, berbicara dengan turis, menonton acara televisi,” kata Podolyak.

Belum ada komentar langsung dari Rusia.

Sebelumnya pada Jumat, media pemerintah mengutip gubernur wilayah Kharkiv di Ukraina timur yang mengatakan rudal yang diproduksi di luar Rusia telah ditembakkan ke provinsi tersebut pada akhir Desember dan awal Januari.

Jaksa wilayah Kharkiv mengatakan mereka sedang melakukan penyelidikan terhadap negara asal tiga rudal yang digunakan oleh Rusia untuk menyerang ibu kota provinsi tersebut pada Selasa. Pernyataan mereka tidak menyebut nama Korea Utara.

Serangan di kota Kharkiv itu menewaskan dua orang dan melukai 62 orang, kata kantor kejaksaan.

Angkatan Udara Ukraina mengatakan sebelumnya pada Jumat bahwa mereka belum dapat mengkonfirmasi negara pembuat rudal tersebut.

Selengkapnya baca di sini.



3. Intelijen AS Temukan Bukti ISIS Afghanistan di Balik Pengeboman Iran

Penyadapan komunikasi oleh intelijen Amerika Serikat mengkonfirmasi bahwa cabang Negara Islam atau ISIS berbasis di Afghanistan melakukan dua pemboman di Iran yang menewaskan hampir 100 orang, demikin laporan Reuters mengutip dua sumber yang mengetahui penyadapan tersebut.

“Intelijennya jelas dan tidak dapat disangkal,” kata salah satu sumber, Jumat, 5 Januari 2024.

Kedua sumber, yang minta anonimitas untuk membahas masalah sensitif tersebut, mengatakan bahwa pengintaian tersebut terdiri dari beberapa penyadapan komunikasi, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Pengumpulan intersepsi belum pernah dilaporkan sebelumnya.
 
Pemboman yang terjadi pada hari Rabu, merupakan yang paling mematikan di Iran sejak Revolusi Islam 1979, menambah ketegangan regional terkait perang Israel-Hamas di Gaza dan serangan kelompok Houthi yang bersekutu dengan Teheran di Yaman terhadap pelayaran komersial di Laut Merah.

ISIS pada hari Kamis mengaku bertanggung jawab atas pemboman tersebut, dengan mengatakan bahwa dua anggotanya yang mengenakan sabuk bom bunuh diri melancarkan serangan tersebut pada upacara peringatan meninggalnya Qassem Soleimani, seorang komandan militer senior yang dibunuh di Irak dalam serangan pesawat tak berawak AS pada tahun 2020.
 
Namun kelompok militan Muslim Sunni itu tidak menyebutkan secara spesifik bahwa afiliasinya yang berbasis di Afghanistan, yang dikenal sebagai ISIS-Khorasan (ISIS-K), bertanggung jawab atas pemboman di kota Kerman di Iran tenggara.

“AS memiliki informasi yang cukup jelas” bahwa ISIS-K melakukan serangan itu, kata sumber pertama.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus