Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Anak Serigala Purba Muncul di Kanada, Terkubur Es 57 Ribu Tahun

Anak serigala ditemukan setelah terjadi pemanasan global. Penelitinya cemas di balik rasa senangnya.

23 Desember 2020 | 14.41 WIB

Mumi Serigala. nerdist.com
Perbesar
Mumi Serigala. nerdist.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Seekor anak serigala diduga hidup sekitar 57 ribu tahun lalu ditemukan terawetkan sempurna di permafrost (tanah beku dari es) Kanada. Temuan itu menyediakan informasi berlimpah tentang kehidupan dan ekologi spesies hewan itu dulu sekali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Anak serigala beku itu ditemukan di permafrost yang mencair di Yukon, Kanada, oleh seorang penambang emas pada 2016. Dia kemudian menyerahkannya kepada Julie Meachen di Des Moines University, Iowa, dan timnya untuk dianalisis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Suhu beku terbukti bisa mengawetkan organ dan jaringan dari organisme yang sudah mati, seperti proses mumifikasi. "Saya belum pernah melihat mumi yang sebaik ini sebelumnya," kata Meachen. “Saya begitu tertarik ketika diminta untuk menelitinya."

Seluruh bulu, organ dan tulang dari mumi anak serigala itu terawetkan dengan baik. Para peneliti bahkan bisa menemukan dengan mudah bahwa anak serigala itu adalah betina dan beratnya kurang dari 700 gram. Mereka memperkirakan anak serigala itu berusia tujuh minggu, usia ketika kebanyakan serigala modern akan transisi hidup mandiri dari induknya.

Para peneliti menggunakan teknik penanggalan karbon dan analisis DNA untuk mengidentifikasi bahwa anak serigala itu hidup sekitar 57 ribu tahun lalu di masa Glasial Akhir. Ini adalah periode di mana permukaan es kutub dan pegunungan masih menutupi luas wilayah di Bumi.

Meachen memperkirakan, serigala-serigala yang hidup di periode ini hidup dengan memangsa musk oxen (banteng kutub) dan caribou (rusa amerika utara). Tapi, ketika para peneliti menganalisis diet Zhur--nama yang diberikan kepada mumi anak serigala itu, mereka menemukan kebanyakan diet berupa ikan, terutama salmon.

Temuan itu membimbing kepada dugaan kalau anak serigala dan induknya kala itu berburu di sungai. Perilaku berburu seperti itu masih didapati pada kehidupan serigala modern saat ini setiap musim panas.

Tim peneliti menemukan genom Zhur terkait spesies purba yang diyakini nenek moyang seluruh serigala abu-abu modern (Canis lupus). “Serigala dari dunia Zhur kelihatannya telah menggantikan hampir seluruh populasi serigala lokal di Eurasia dan Amerika," kata Liisa Loog di University of Cambridge.

Bagaimana Zhur mati di usianya yang masih sangat muda masih menjadi misteri. "Tidak ada bukti dia kelaparan sampai mati dan tidak ada luka pada fisiknya," kata Meachen. Sebaliknya, dia memunculkan dugaan kalau anak serigala itu terkubur ketika lubang yang menjadi sarangnya ambruk sementara induk serta kerabatnya berhasil lolos.

Sebagai catatan tambahan, penemuan mumi seperti ini disadari menjadi sumber yang sangat baik untuk mempelajari masa lalu. Tapi, Meachen juga mengatakan, temuan hanya dimungkinkan karena permafrost mencair seiring dengan pemanasan global akibat perubahan iklim.

"Jadi ini bak pedang bermata dua. Anda senang sekaligus cemas dalam waktu yang sama," katanya. 

NEW SCIENTIST

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus