Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banjir bandang yang menerjang Jalan Braga, Kota Bandung diduga akibat jebolnya tanggul Sungai Cikapundung yang melintasi beberapa ruas jalan di Kota Bandung. Sungai Cikapundung meluap dan air sungai berwarna keruh disertai lumpur juga sampah merendam ratusan rumah warga, pada Kamis sore, 11 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pejabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengatakan akan segera memperbaiki tanggul Sungai Cikapundung yang diduga menjadi penyebab banjir bandang. Selain itu, intensitas hujan yang tinggi di Bandung Raya, termasuk di kawasan Lembang, Bandung Barat--hulu Sungai Cikapundung, membuat debit air sungai meningkat dan menyebabkan banjir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Nah penanganan yang sangat amat sementara di antaranya adalah memperbaiki tanggul, jadi ada tanggul sekitar 10 sampai 12 meter ini kami pastikan hari ini selesai, mungkin itu salah satu faktor penyebab melibasnya air dari Cikapundung ke permukiman warga," ucap Bambang, Jumat, 12 Januari 2024.
Tanggul Sungai Cikapundung terakhir diperbaiki pada 2004 silam. Alhasil, kata dia, berdasarkan laporan warga terjadi kenaikan muka air di tanggul sehingga harus segera diperbaiki. Salah satunya dengan cara menaikkan ketinggian tanggul sungai dan memperkuat struktur untuk menahan beban arus air.
Bambang mengatakan berdasarkan hasil identifikasi sementara, sekitar 857 jiwa, sekitar 400 Kepala Keluarga (KK), juga sekitar 60 rumah terkena dampak banjir bandang tersebut. "Ini akan terus kita invetarisasi," katanya.
Pemkot Bandung melalui Dinas Sosial dan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat bergerak melakukan evakuasi warga yang menjadi korban bencana banjir bandang Sungai Cikapundung.
"Dapur umum kami siapkan kemudian keperluan-keperluan yang sangat amat mendesak kami siapkan juga sedari semalam, dan sampai dengan hari ini pun tetap kami lakukan upaya upaya penanganan," kata dia.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.