Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Media sosial Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), infobmkgjuanda, melaporkan beredarnya video hoax dampak gempa bumi di Pulau Bawean pada hari Jumat, 22 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BMKG menyatakan bahwa video tersebut bukan dampak dari gempa magnitudo 6,5 di Laut Jawa sekitar 130 kilometer timur laut Tuban, Jawa Timur, pada Jumat sore, 22 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Video tersebut merupakan dampak dari bencana gempa bumi di Cianjur pada 21 November 2022,” ujar BMKG. “Harap berhati-hati dalam menyebarkan informasi dan pastikan dari sumber yang terpercaya.”
Sebelumnya BMKG melaporkan gempa tektonik dengan parameter update magnitudo 6,5 terjadi di wilayah Laut Jawa pada hari Jumat, 22 Maret 2024, pukul 15.52.58 WIB.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,92° LS ; 112,35° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 114 kilometer arah timur laut Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 12 kilometer.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Jawa. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Jumat.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di Pulau Bawean dengan intensitas V-VI MMI, yaitu getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, barang-barang/pajangan terpelanting, terjadi kerusakan ringan.