Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar melaporkan gempa bumi berkekuatan M4,9 di kawasan Bima, Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu siang pukul 12.02 WITA, 04 Mei 2024. Dari hasil analisa BBMKG, episenter atau pusat gempa tektonik itu berlokasi di laut. Titiknya berjarak 17 kilometer di arah barat Tambolaka, Nusa Tenggara Timur, dengan kedalaman 39 kilometer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, menyebut lindu itu tergolong dangkal. Pemicunya adalah aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia di dibawah lempeng Eurasia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Cahyo melalui keterangan tertulis, tak lama setelah gempa tersebut,
Guncangan gempa, berdasarkan laporan masyarakat, dirasakan di wilayah Bima dengan skala intensitas II MMI atau membuat benda-benda yang digantung bergoyang, Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan akibat kejadian tersebut.
"Gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Cahyo.
Hingga pukul 12.16 WITA, Sabtu siang, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan gejala gempa susulan atau aftershock.
Cahyo mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang belum jelas kebenarannya. "Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.”
Pilihan Editor: Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan