Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 8 dan 9 Mei 2024. Prakirawan BMKG, Dyah Ayu Dhamayanti mengatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut ke timur laut dengan kecepatan angin berkisar 4-25 knot. Ada pun angin di bagian selatan umumnya bergerak dari timur ke tenggara dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Arafuru bagian timur, perairan utara Papua Barat ke Papua, serta Samudra Pasifik Utara Papua," ucap Dyah melalui keterangan tertulis, Rabu, 8 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pola angin itu memicu peningkatan gelombang ombak hingga 1,25-2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Kepulauan Simeulue-Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu-Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Samudra Hindia barat Pulau Sumatra, serta perairan selatan Pulau Jawa-Pulau Sumbawa.
Peringatan dini gelombang tinggi diterbitkan juga untuk Selat Bali, area Lombok- Alas-bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan selatan Kupang-Pula Rote, Laut Sawu, Samudra Hindia Selatan Jawa-Nusa Tenggara Timur, Laut Banda, perairan Kepulauan Tanimbar, Laut Arafuru, perairan Jayapura-Sarmi, lalu Samudra Pasifik Utara Biak-Jayapura.
"Potensi gelombang tinggi itu berisiko terhadap keselamatan pelayaran," ucap Dyah.
Dyah mengimbau perahu nelayan agar memperhatikan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. BMKG pun meminta kapal tongkang mewaspadai kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Nahkoda kapal fery juga harus memperhatikan angin sekencang 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Adapun kapal besar, seperti kargo dan pesiar, disarankan mewasapdai kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.
Pilihan Editor: 546 Peserta Mangkir Selama Gelombang Pertama UTBK di UPI Bandung